Judul Postingan : Bahaya Suara Ultrasonik di Ruang Publik untuk Kesehatan - CNN Indonesia
Share link ini: Bahaya Suara Ultrasonik di Ruang Publik untuk Kesehatan - CNN Indonesia
Bahaya Suara Ultrasonik di Ruang Publik untuk Kesehatan - CNN Indonesia
Jakarta, CNN Indonesia -- Tikus memang jadi binatang pengerat yang menyebalkan ketika berkeliaran di rumah atau di kantor.Berbagai jebakan untuk menangkap tikus pun disiapkan. Dari jebakan tradisional dengan ikan asin, makanan, sampai keju yang dimasukkan ke dalam jebakan kawat. Pengusir tikus dengan cara alami dan juga pengusir kimia yang ditangani profesional juga terkadang dianggap tak ampuh untuk mengusir pengerat berekor ini.
Pada akhirnya pengusir tikus dengan suara ultrasonik pun dijadikan cara untuk mengusir tikus.
Selain itu, 'pemancar' suara ultrasonik lainnya di ruang publik juga memang diketahui bisa berbahaya untuk kesehatan.
Penelitian yang dilakukan oleh Southampton University mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi saat ini membuat manusia dikepung oleh banyaknya polusi ultrasonik setiap hari dalam hidupnya.
Profesor Leighton, pemimpin studi mengungkapkan bahwa beberapa masalah pemancar ultrasonik saat ini antara lain karena pintu otomatis sampai alat pengusir tikus di kalangan rumah tangga adalah salah satu penyebab polusi ultrasonik yang tak disadari.
"Sudah ada peningkatan besar dalam penyebaran perangkat yang dipakai dengan menggunakan alat ultrasonik di perumahan, tempat rekreasi, dan di kantor," katanya.
Alat pengusir tikus dengan menggunakan gelombang suara ultrasonik ini pada dasarnya bekerja dengan mengeluarkan suara pada frekuensi yang hanya bisa didengar tikus. Gelombang suara ini seharusnya membuat mereka tak nyaman dan meninggalkan area tersebut.
Mengutip berbagai sumber, idealnya, manusia tak bisa mendengar suara ini, tapi pada kenyataannya suara ini masih bisa terdengar manusia.
"Mereka yang terpapar sering kali tak sadar."
Namun segala sesuatu tak pernah ideal ataupun sempurna. Yang terburuk adalah, frekuensi ultrasonik pengusir tikus ini tak cuma memengaruhi tikus yang ditargetkan, tapi juga memengaruhi manusia dan binatang peliharaan, salah satunya adalah anjing.
Anjing yang mendengar suara ini akan membuat mereka gelisah dan tak nyaman.
Pada manusia, efeknya bisa jauh lebih buruk. Efek yang terjadi bisa diibaratkan seperti ketika seseorang mendengar penyanyi opera dengan suaranya yang tinggi dan bisa memecahkan kaca di nada yang sangat tinggi. Konsep ini akan berlaku seperti suara ultrasonik kepada manusia.
Frekuensi ultrasonik, bahkan di saat Anda secara tak sadar mendengarnya, akan berpengaruh pada kondisi diri. Frekuensi ini akan menghasilkan getaran di telinga bagian dalam dan juga otak. Akibatnya, ini akan menyebabkan perasaan tak nyaman.
Selain perasaan tak nyaman, dalam jangka waktu tertentu, paparan yang lama, dan bagi yang pendengarannya sensitif akan memiliki efek yang lebih buruk lagi.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh National Institutes of Health (NIH), paparan terhadap kebisingan suara ultrasonik akan menyebabkan berbagai bahaya untuk kesehatan.
Beberapa gangguan yang kerap dikeluhkan adalah tinnitus (telinga berdenging), kelelahan dan gangguan tidur, sakit kepala, migrain kronis, pusing, mual, muntah, bahkan sampai pingsan.
Leighton sendiri menganalogikan bahwa gelombang ini akan mengganggu sensor keseimbangan halus di telinga, membingungkan otak, dan membuat gejala seperti yang terasa saat mengalami mabuk laut.
Hanya saja, kondisi ini kerap terjadi pada orang-orang yang masih berusia anak sampai muda. Pasalnya, kemampuan orang untuk mendengar gelombang ultrasonik ini akan menurun seiring bertambahnya usia. (chs)
0 Comments :
Post a Comment