Judul Postingan : Sandi Bicara Lagi soal Wisata Halal Bali, Singgung Kunjungan Raja Salman - detikNews
Share link ini: Sandi Bicara Lagi soal Wisata Halal Bali, Singgung Kunjungan Raja Salman - detikNews
Sandi Bicara Lagi soal Wisata Halal Bali, Singgung Kunjungan Raja Salman - detikNews
Jembrana - Gubernur Bali Wayan Koster, akademisi, hingga pelaku usaha pariwisata menolak usulan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mengembangkan pariwisata halal di Bali. Sandiaga berkukuh usulannya itu tak berniat mengubah citra Bali sebagai destinasi budaya."Ya saya bicara (konsep) setelah 17 April ya. Saya yakin semuanya sepakat untuk memajukan pariwisata di Bali dan segmentasinya beda-beda. Bali will always be Bali, nothing gonna changes that, and it's a great destination, menurut saya, dan tambahan harapan itu agar kita bisa melihat kepada Tokyo, Bangkok, yang sekarang bersolek untuk lebih banyak menghadirkan muslim friendly destination, karena itu tuntutan dari pasar," kata Sandiaga di Desa Pengambengan, Negara, Jembrana, Bali, Selasa (12/3/2019).
Sandiaga lalu menyebutkan potensi wisatawan muslim di seluruh dunia yang mencapai miliaran orang. Dengan alasan itu, dia menyebut pasar untuk wisata halal sangat terbuka lebar."Pasarnya berkembang terus, ada 1,8 miliar muslim dunia yang aktif berwisata keliling dunia. Mereka tinggal memilih mau ke Bangkok, Kuala Lumpur, Bali. Bali alhamdulillah jadi pilihan utama terus. Untuk menambah daya saing daripada Bali, tidak ada salahnya kita me-review, karena wisata halal sudah ada kok di Bali," cetusnya.
Sandiaga memberi contoh destinasi wisata religi yang ramai dikunjungi peziarah di Bali, seperti makam Wali Pitu, Habib Ali Bafaqih, dan aneka fasilitas yang dinilai sudah ramah bagi turis muslim. Dia berharap ceruk pasar wisatawan halal ini tidak diabaikan.
"Tadi seperti wisata religi yang saya kunjungi, ada beberapa hotel syariah di Denpasar yang okupansinya di atas 90 persen, ada beberapa rumah makan halal yang selalu dikunjungi. Saya mendengar, mendapatkan satu potensi yang bisa dikembangkan karena permintaan banyak dari penyelenggara tourism bahwa tuntutan pasar mengharuskan kita berinvestasi di sana. Silakan di dunia usaha pariwisata untuk mengkajinya, tentunya konsep dan koridor pariwisata di Bali yang sudah bagus kita jaga keutuhan," ucapnya.
Sandiaga kemudian mencontohkan potensi pemasukan rupiah dari destinasi wisata halal. Tak lupa, Sandiaga juga menyinggung kunjungan Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud, ke Bali sebagai contoh wisatawan muslim.
"Kalau dilihat kan potensi pariwisata halal itu di atas Rp 3.300 triliun dan kalau misalnya kita kembangkan sekitar 10 persen aja dampaknya Rp 330 triliun yang bisa memiliki multiplier effect yang begitu banyak UMKM terbangun, lapangan kerja juga tercipta, investasi juga akan masuk. Misalnya Raja Salman waktu ke sini sangat terkesan ternyata di Bali ini banyak juga pariwisata dan dia memperpanjang kunjungannya di sini," urainya.
Selain akademisi dan pelaku usaha pariwisata, Gubernur Bali I Wayan Koster menolak usulan Sandiaga untuk mengembangkan Bali sebagai wisata halal. Koster menegaskan tidak berminat mengganti branding Bali sebagai pariwisata budaya.
"Saya kira untuk Bali sudah ada branding-nya sesuai kearifan lokal Bali. Karakter Bali yaitu pariwisata berbasis budaya. Saya kira nggak perlu lagi kita mengembangkan branding yang lain justru itu akan mempersempit dan mengecilkan branding sejenis yang sudah ada di Bali, wisata budaya," ujar Koster di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Bali, Jl Tjok Agung Tresna, Denpasar, Bali, Selasa (26/2) lalu.
Simak Juga 'Ma'ruf Sindir Rencana Sandi Jadikan RI Pusat Halal Dunia':
[Gambas:Video 20detik]
(ams/jbr)
0 Comments :
Post a Comment