Lumajang, Jember dan Banyuwangi Masuk Daerah Paling Rawan Kriminal | merdeka.com - merdeka.com

Lumajang, Jember dan Banyuwangi Masuk Daerah Paling Rawan Kriminal | merdeka.com - merdeka.com Rss Online Lumajang, Jember dan Banyuwangi Masuk Daerah Paling Rawan Kriminal | merdeka.com - merdeka.com, Daerah,

Judul Postingan : Lumajang, Jember dan Banyuwangi Masuk Daerah Paling Rawan Kriminal | merdeka.com - merdeka.com
Share link ini: Lumajang, Jember dan Banyuwangi Masuk Daerah Paling Rawan Kriminal | merdeka.com - merdeka.com

BACA JUGA


Lumajang, Jember dan Banyuwangi Masuk Daerah Paling Rawan Kriminal | merdeka.com - merdeka.com

Merdeka.com - Tiga kota di Jawa Timur kini tengah 'dipelototi' polisi. Bukan tanpa sebab, karena ketiga kota ini ditengarai sebagai wilayah yang paling rawan kejahatan pencurian kendaraan bermotor dengan kekerasan (curas).

Ketiga kota dengan tingkat kejahatan pencurian kendaraan bermotor paling tinggi di Jawa Timur itu adalah Lumajang, Jember dan Banyuwangi.

Data ini disampaikan oleh Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Leonard M. Sinambela. Ia menyatakan, sepanjang operasi sikat Semeru yang dilaksanakannya selama 12 hari ini, pihaknya berhasil melumpuhkan setidaknya 17 orang pelaku kejahatan atas pencurian kendaraan bermotor dengan berbagai modus.

Mulai dari modus pencurian dengan kekerasan, kemudian dengan menggunakan alat GPS, hingga ada juga yang menggunakan modus gendam.

"Selama 12 hari terakhir, berhasil mengamankan 17 orang tersangka kasus kejahatan jalanan. Dalam penangkapan ini, barang bukti yang diamankan adalah 11 unit kendaraan bermotor roda 4, dan 3 kendaraan roda 2," ungkapnya, Kamis (3/10).

Dia menambahkan, kasus paling mendominasi adalah kasus pencurian dengan pemberatan (curat), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Curat sebanyak delapan kasus, dan curanmor enam kasus.

"Wilayah yang paling rawan atas kasus ini adalah Lumajang, Jember dan Banyuwangi," katanya.

Meski demikian, dirinya tidak menampik masih adanya beberapa tersangka yang harus diburunya. Beberapa tersangka tersebut, kini sudah masuk dalam daftar pencarian orang alias DPO.

Dikonfirmasi mengenai modus pencurian, Leonard mengatakan ada modus baru pencurian yang memanfaatkan kecanggihan teknologi. Yaitu dengan menggunakan alat pelacak Global Positioning System (GPS).

"Mobil yang disewa, dipasang GPS kemudian dipantau pelaku. Sedangkan, DPO yang sampai saat ini masih dicari adalah 4 orang komplotan pelaku pembunuhan korban Pasuruan, dimana saat ini masih tiga tersangka yang berhasil ditangkap," terangnya.

Leonard menandaskan, 17 tersangka yang sudah ditangkap di antaranya, IR (19), MN (43), K (56), AK (30), Z (32), NF (42), MM (43), J (36), M (21), SR (36), M (21), MH (33), MNT (40), AM (58), AW (37), NH (42), MFD (39) dan J (47).

Para tersangka ini berasal dari berbagai daerah di Jatim. Antara lain, Lumajang, Pasuruan, Trenggalek, Mojokerto, Jember dan Bali. Dari 17 tersangka itu salah satunya adalah kejahatan dengan modus gendam. [cob]



Share on Google Plus

- Silly

-.

0 Comments :

Post a Comment