Judul Postingan : Endorsement Untuk Bisnis Efektif? Cek Agar Tak Salah Jalan! - CNBC Indonesia
Share link ini: Endorsement Untuk Bisnis Efektif? Cek Agar Tak Salah Jalan! - CNBC Indonesia
Endorsement Untuk Bisnis Efektif? Cek Agar Tak Salah Jalan! - CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan era digital seperti melakukan endorsement bukan lagi hal yang tabu. Sudah banyak endorsement dilakukan oleh para remaja melalui media sosial seperti Instagram maupun youtube.Tidak hanya itu beberapa brand dan pengusaha juga memilih menggunakan jasa selebriti dan selebgram sebagai promosi produk atau bisnis Anda.
Parvez Ghoman selaku Digital Communication Specialist, PT Egogohub Indonesia mengatakan bahwa perusahaannya sering melakukan strategi endorsement. Dengan endorsement produk kepada selebgram, produk akan dikenal lebih luas karena followers selebgram akan memperhatikan produk yang diposting melalui akun selebgram tersebut.
Parves pun tak pun tak asal dalam memilih artis atau selebgram. Ada 4 kriteria selebgram
yang menjadi pertimbangannya, seperti nano influencers, mikro influencers, makro influencers dan mega influencers. Keempat tipe itu memiliki rate yang berbeda.
"Jadi perusahaan kami yang bergerak di bidang e-commerce atau Digital Marketing PPC dan sering menggunakan strategi endorsement. Dalam menentukan influencer harus mewakili target pasar, misalnya jual produk sport nah orangnya harus yang suka sport juga," ujar Parvez kepada CNBC Indonesia, Sabtu (12/10/2019).
Dia menuturkan jangan sampai Anda salah pilih artis endorse. Seba hal itu dapat membuat target pasar Anda tidak tepat sasaran.
Berbicara soal kriteria endorsement, Parvez membocorkan kisarannya untuk sekelas nano influencers yakni ribuan follower yakni Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta. Micro Influencers yakni puluhan hingga ratusan ribu followers Rp 2 jutaan.
Sedangkan dengan Macro influencers atau jutaan hingga ratusan juta followers mencapai Rp 5 jutaan. Sementara untuk Mega influencers sekitar Rp 6 jutaan keatas.
"Untuk nano influencer bisa berkisar Rp 1 juta hingga - Rp 1,5 juta. Untuk rate card sendiri kita analisa terlebih dahulu dari berapa banyak engagement social media tersebut. Untuk termahal bisa sampai Rp 15- Rp 20 juta untuk youtube reviewers," ungkap dia.
Lantas bagaimanakah dengan feedback yang di dapatkan dengan strategi ini, dia pun mengatakan bahwa sangatlah efektif. Bahkan baru launching saja, brand yang dia endorse sudah laris manis terjual.
"Sangat berhasil dengan menggunakan strategi ini. Kita baru launching saja penjualan meningkat signifikan," papar dia.
(sef/sef)
0 Comments :
Post a Comment