Judul Postingan : Belum Optimal, DKI Jakarta Kaji Ulang Teknologi Aplikasi Parkir... - SINDOnews.com
Share link ini: Belum Optimal, DKI Jakarta Kaji Ulang Teknologi Aplikasi Parkir... - SINDOnews.com
Belum Optimal, DKI Jakarta Kaji Ulang Teknologi Aplikasi Parkir... - SINDOnews.com
loading...
Humas Badan Layanan Umum (BLU) Parkir Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Ivan mengatakan, parkir on street di Jakarta memang diperbolehkan dan dikendalikan oleh BLU Parkir. Sedikitnya ada sekitar 400 titik parkir on street di lima wilayah DKI Jakarta.
Namun, kata Ivan, pengggunaan sistem berbasis teknologi atau Tempat Parkir Elektronik (TPE) belum berkembang dan masih berlaku di empat wilayah. Sedangkan aplikasi yang pernah diujicobakan saat ini tengah dikaji teknologinya. Sayangnya dia tidak bisa menjelaskan apa kekurangan pengggunaan teknologi aplikasi dan parkir mesin tersebut.
Baca Juga:
"Jadi masih dikaji penggunaan teknologi yang tepat. Parkir mesin dan aplikasi itu kan kemarin ujicoba. Banyak kekurangan. Nah kita tidak mau penerapannya ada kekurangan," kata Ivan saat dihubungi, Selasa 1 Oktober 2019.
Ivan menjelaskan, penggunaan tekhnologi untuk mengelola parkir on street terus dikedepankan. Menurutnya, dengan menggunakan teknologi tingkat kebocoran pendapatan parkir bisa ditekan hingga 10%. Bahkan, pengawasan juru parkir nakal menjadi lebih mudah.
Seperti misalnya dalam penggunaan teknologi berbasis aplikasi smartphone. Sebab, dalam aplikasi terlihat ada atau tidaknya juru parkir yang bekerja dan nakal mengantongi retribusinya.
"Pemilik kendaraan yang terparkir akan dihampiri juru parkir dan memfoto pelat nomornya. Kemudian mobile printer yang disediakan dilokasi akan mengeluarkan struke pembayaran," ungkapnya.
Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi Golkar, Dimas Soesatyo meminta agar Pemprov DKI Jakarta segera memberlakukan sistem teknologi berbasis aplikasi dalam parkir on street.
Menurutnya, dengan aplikasi, semua kekurangan yang selama ini terjadi pada parkir mesin bisa teratasi. Terpenting, sosialisasi harus digencarkan agar masyarakat memahami penggunaan aplikasi parkir.
"Kalau mesin itu kan harus taping kartu pembayaran elektronik. Kalau dia tidak punya kartu bagaimana? Atau habis uangnya bagaimana tapingnya? Nah kalau aplikasi kan bisa langsung dari payment baik itu gopay atau ovo dan sebagainya. Kalau habis bisa di transfer dari m-banking," ungkapnya.
(shf)
0 Comments :
Post a Comment