Judul Postingan : Habis Memilih, Lalu Apa? - Liputan6.com
Share link ini: Habis Memilih, Lalu Apa? - Liputan6.com
Habis Memilih, Lalu Apa? - Liputan6.com
Katakan Anda punya uang menganggur. Anda yakin bahwa Anda tidak akan memakai uang itu selama setahun ke depan. Anda lalu membeli emas batangan 10 gram dengan harga - katakan - sekitar Rp 590 ribu per gram. Di hari yang sama, Anda langsung download aplikasi harga emas di handphone Anda.
Apa yang Anda lakukan? Mulai besoknya, setiap hari sebanyak 3 kali sehari Anda terus menerus memantau harga emas Anda. Beberapa kali malah lebih dari 3 kali sehari. Anda ingat bahwa kemaren harganya Rp 590 ribu, pagi ini kok masih Rp 590 ribu? Ah, mungkin siang nanti naik. Siang enggak naik juga. Tapi sore sudah naik jadi Rp 591 ribu.
Yess… Besoknya, di pagi hari, Anda buka aplikasi lagi, harganya Rp 591 ribu. Siang Anda cek, harganya naik lagi jadi Rp 592 ribu. Sore juga sama. Yesss..
Besoknya di pagi hari, Anda cek lagi. Harganya masih sama, Rp 592 robu. Tapi pas siang, lhoooo harganya kok turun jadi Rp 591 ribu lagi? Aaaah gimana ini? Sore, harganya tetap sama.
Besoknya Anda cek lagi, di pagi hari sudah naik kembali jadi Rp 592 ribu. Tapi siang turun lagi. Begitu seterusnya. Duh duh duh, kok rempong ya?
Ini saran saya buat Anda: kalau Anda memang yakin pada Produk Investasi yang Anda masuki, maka setelah membelinya, tidak usah pantau harganya tiap hari, apalagi sampai berkali-kali. Kenapa?
Pertama, kalau Anda pantau harganya tiap hari, apalagi sampai berkali-kali, Anda bisa jadi akan terbawa emosi, bahkan cenderung panik sehingga memutuskan untuk cepat menjual kembali produk investasi Anda. Kenapa?
Karena kalau harganya naik, Anda panik mau jual demi mendapatkan untung, tapi kalau harganya turun, Anda panik mau jual karena tidak mau rugi banyak.
Alasan kedua, kalau Anda pantau harganya tiap hari bahkan sampai berkali-kali, bisa jadi itu menunjukkan Anda kurang kerjaan. Ya, betul, kurang kerjaan. Karena bisa saja sehari-hari Anda adalah seorang karyawan yang punya pekerjaan yang harus diurus, atau mungkin Anda adalah pebisnis yang punya bisnis yang harus diawasi, atau Anda adalah ibu rumah tangga yang punya anak yang harus ditemani main dan rumah yang harus diurus.
Jadi saran saya, kalau Anda sudah beli produk investasi, yakinlah pada produk investasi Anda, tapi tidak usah memantau dengan frekwensi yang terlalu rapat, seminggu sekali, dua minggu sekali, bahkan pada beberapa produk investasi, sebulan sekali juga nggak apa-apa. Pikiran Anda dijamin akan lebih tenang.
0 Comments :
Post a Comment