Judul Postingan : Jangan Sembarangan Cium Anak, Kesehatan Mereka Jadi Taruhan - Tribunnews
Share link ini: Jangan Sembarangan Cium Anak, Kesehatan Mereka Jadi Taruhan - Tribunnews
Jangan Sembarangan Cium Anak, Kesehatan Mereka Jadi Taruhan - Tribunnews
TRIBUNNEWS.COM - Orangtua mencium anaknya merupakan hal lumrah sebagai bentuk perasaan sayang dan gemas.
Rasa lelah dan penat segera hilang saat bercanda dengan anak Anda. Dan mungkin secara spontan Anda mendaratkan ciuman di pipi anak Anda.
Namun, siapa sangka kalau orangtua dalam kondisi dan berperilaku tertentu ini malah berbahaya bagi si kecil.
Yang pertama adalah sakit flu. Sakit flu bisa saja mengenai siapa saja. Masalahnya, bila orangtua yang terkena flu, kadang dapat menjadi sumber penularan pada bayi/anak.
Bagi sebagian besar orang dewasa, sakit flu ringan—dengan gejala batuk pilek—sering kali tidak memberikan dampak berarti bagi aktivitas sehari-hari.
Baca: Plus Minus Konsumsi Bawang Putih Bagi Ibu Menyusui
Di sisi lain, orangtua tentu ingin sekali selalu berdekatan dan menciumi anaknya yang lucu dan menggemaskan.
Nah, bila kebiasaan menciumi anak ini tidak dibatasi ketika sedang flu, tak jarang menyebabkan anak yang masih kecil tertular.
Baca: Adi Saputra, Pemuda yang Mengamuk di Serpong Dijerat Pasal Penadahan
Jangan lupa, penularan penyakit flu adalah melalui percikan ludah/bersin yang terhirup oleh orang lain.
Satu di antara cara mengatasinya sebenarnya tidak sulit, yaitu selama sakit dan berdekatan dengan anak, selalu menggunakan masker untuk menutup mulut dan hidung, agar tidak menjadi sumber penularan bagi si kecil.
Jadi kalau sakit flu, jangan mencium-ciumi anak ya.
Yang kedua adalah perilaku merokok. Tidak sedikit papa yang merokok. Nah, masalahnya, biasanya para papa ini setelah pulang bekerja dan masih bau rokok, ketika tiba di rumah ingin segera mencium sang buah hati yang lagi lucu-lucunya.
Alhasil, udara napas yang dikeluarkan masih mengandung zat dari asap rokok. Tak jarang mereka berkelit, “Kan merokoknya di luar dan tidak di depan anak.”
Masalahnya, meskipun tidak ada asap yang terlihat, kalau masih tercium bau rokok dari napas atau dari pakaian, sudah cukup membuat bayi/anak mengalami reaksi hipersensitif terhadap bau tersebut.
Buntutnya, tak jarang didapatkan kasus anak sering batuk-batuk ketika berdekatan dengan papanya yang perokok.
Kalau mau menggendong si kecil, pastikan mulut dan pakaian Anda tidak bau rokok ya.(*)
0 Comments :
Post a Comment