Ingin Bangun Industri Film Kelas Dunia, Arab Saudi Panggil "Aquaman" hingga Jackie Chan - Kompas.com - Internasional Kompas.com

Ingin Bangun Industri Film Kelas Dunia, Arab Saudi Panggil "Aquaman" hingga Jackie Chan - Kompas.com - Internasional Kompas.com Rss Online Ingin Bangun Industri Film Kelas Dunia, Arab Saudi Panggil "Aquaman" hingga Jackie Chan - Kompas.com - Internasional Kompas.com, Hiburan,

Judul Postingan : Ingin Bangun Industri Film Kelas Dunia, Arab Saudi Panggil "Aquaman" hingga Jackie Chan - Kompas.com - Internasional Kompas.com
Share link ini: Ingin Bangun Industri Film Kelas Dunia, Arab Saudi Panggil "Aquaman" hingga Jackie Chan - Kompas.com - Internasional Kompas.com

BACA JUGA


Ingin Bangun Industri Film Kelas Dunia, Arab Saudi Panggil "Aquaman" hingga Jackie Chan - Kompas.com - Internasional Kompas.com

RIYADH, KOMPAS.com - Setelah mengumumkan membuka sektor pariwisata dengan menawarkan visa turis, kali ini pemerintah Arab Saudi ingin membangun industri film di negaranya.

Hal tersebut sebagai salah satu upaya kerajaan Saudi untuk menggeliatkan sumber perekonomian negaranya melalui industri non-minyak.

Salah satunya dengan menggelar konferensi perfilman yang dihadiri sejumlah pelaku bisnis film dunia, termasuk tiga aktor kelas atas, Jason Momoa, yang memerankan karakter Aquaman, serta aktor laga Jean Claude van Damme dan Jackie Chan.

Ini menjadi pertama kalinya bintang film papan atas dunia secara terbuka diundang ke kerajaan Saudi sejak kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi pada 2018 lalu.

Konferensi tersebut diselenggarakan oleh Otoritas Hiburan Umum Saudi atau yang disebut dengan Joy Forum.

Baca juga: Setelah Menyetir, Arab Saudi Izinkan Perempuan Jadi Tentara

Konferensi itu akan mengumpulkan para perintis terdepan industri hiburan global yang tertarik dengan investasi dan peluang pertumbuhan di sektor hiburan kerajaan.

Dalam selebaran yang dibagikan untuk acara tersebut, menyebut para CEO dan pemimpin dari industri hiburan global, serta selebritas Hollywood dan Bollywood akan hadir.

"Orang-orang bisa bepergian dan menghabiskan uang mereka di luar Arab Saudi untuk memperoleh hiburan. Namun kami ingin membawa itu semua kembali ke kerajaan dan membuat sebanyak mungkin pilihan," ujar CEO Otoritas Hiburan Umum Arab Saudi, Amr Banaja, dilansir New York Post, Minggu (13/10/2019).

Kerajaan Arab Saudi disebut telah menginvestasukan anggaran hingga 64 miliar dollar AS (lebih dari Rp 900 triliun) guna membangun industri film kelas dunia di negara itu.

Khusus Jason Momoa, dikatakan bahwa pemerintah kerajaan menawarkan bayaran yang sangat tinggi untuk aktor kelahiran Hawaii itu agar bersedia tampil dalam konferensi di Arab Saudi itu.

Baca juga: ARMY: BTS Disambut Seperti Raja di Arab Saudi

Menurut All American Speakers Bureau, sebuah agen hiburan di AS, Momoa biasanya memasang tarif hingga lebih dari 200.000 dolar AS (sekitar Rp 2,8 miliar) untuk sebuah penampilan.

Namun sebuah sumber yang dekat dengan acara konferensi itu mengatakan bahwa penyelenggara menawarkan hal yang tidak bisa merea tolak.

"Saya tidak akan terkejut jika mereka membayarnya lebih dari 1 juta dolar AS (sekitar Rp 14 miliar)," ujar sumber.

Momoa sebelumnya juga sempat mengunjungi Riyadh saat dilangsungkannya acara konferensi komik di Arab Saudi pada 2017 silam.

Sumber juga mengatakan bahwa penyelenggara awalnya juga ingin mengundang aktor Hollywood lainnya, seperti Russell Crowe dan Will Smith.

Belum ada tanggapan dari perwakilan Momoa, Russell Crowe, atau Jackie Chan, mengenai rencana konferensi itu.

Baca juga: Tawarkan Visa Turis hingga Izinkan Pasangan Tak Menikah Menginap Sekamar, Ini Cara Arab Saudi Genjot Sektor Pariwisata

Ini bukan pertama kalinya otoritas Arab Saudi menghadirkan artis papan atas untuk tampil di wilayah kerajaan. Tahun ini, Arab Saudi juga sempat mendatangkan penyanyi Mariah Carey.

Namun upaya membangun industri hiburan Arab Suadi juga sempat menuai kritikan dari warga.

Omaima Al Najjar, dilaporkan melarikan diri dari kerajaan guna mencari suaka politik di luar negeri, setelah menyebut konser itu sebagai pengalihan isu perang Yaman, pelanggaran hak asasi manusia, serta pelonggaran hukum perwalian terhadap seorang kaum perempuan.

"Pemerintah Saudi menggunakan hiburan untuk mengalihkan perhatian orang dari pelanggaran hak asasi manusia," kata Al Najjar.



Share on Google Plus

- Silly

-.

0 Comments :

Post a Comment