Judul Postingan : Tiga Mahasiswa UMK Sabet Medali Perak Diajang International Sains and Invention Fair - RMOL Jateng
Share link ini: Tiga Mahasiswa UMK Sabet Medali Perak Diajang International Sains and Invention Fair - RMOL Jateng
Tiga Mahasiswa UMK Sabet Medali Perak Diajang International Sains and Invention Fair - RMOL Jateng
RMOLJateng. Tiga Mahasiswa Universitas Muria Kudus menciptakan alat yang mampu memberikan informasi kecelakaan, baik waktu dan lokasi kepada keluarga, rumah sakit hingga kepolisian.
Tujuan alat yang dinamakan Accident Location Information System (ALIS) tersebut untuk memeprcepat penanganan kecelakaan sehingga bisa meminimalisir dampak kecelakaan, seperti korban jiwa.
Tiga mahasiswa tersebut yakni Linda Noviana dari Jurusan Sistem Informatika, Bagus Utomo dari Jurusan Teknik Informatika, dan Alfiana Mega Susanti dari Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Alat itupun diiikutkan dalam lomba tingkat internasional pada 25 Juni 2019 di Bali, yakni International Sains and Invention Fair (ISIF).
Ide pembuatan alat ini berawal dari kejadian kecelakaan yang terjadi selama ini. Ketika dicermati, rata-rata korban meningeal dunia atau parah diakibatkan keterlambatan penanganan. Apalagi ketika lokasi kecelakaan di jalan yang sepi.
Dengan sensor tersebut, maka bisa memudahkan memberikan informasi kepada keluarga, rumahs akit terdeka atau instansi terkait lain.
"Alat ini bisa dipasang di transportasi darat, bus, mobil, dan sepeda motor," ujarnya.
Nantinya ALIS dipasang di kendaraan bagian dalam, belakang, sisi kanan, dan kiri. Nantinya ketika terjadi benturan, sensor yang dipasang akan mengirimkan signal ke komponen utama dan akan diteruskan informasionya berupa notifikasi ke apliaksi yang bisa diunduh melalui playstore.
Mereka yang mengunduh akan mendapatkan notifikasi waktu kejadian atau kecelakaan sekaligus tempatnya. Sehingga petugas medis atau keluarga bisa langsung menuju lokasi dengan cepat untuk melakukan penanganan korban.
Untuk ALIS sendiri sudah dilakukan ujicoba menggunakan mobil mainan remot control dan dilakukan simualsi kecelakaan dengan menabrakkan ke suatu benda. Hasilnya cukup baik, karena bisa langsung mengirimkan notifikasi ke smartphone yangs udah terpasang dengan aplikasinya.
”Saat ujicoba, bisa bekerja dengan maksimal,” terangnya.
Temuan inipun sudah diikutkan dalam lomba internasional di Bali, ISIF. Dari lomba tersebut, ALIS meraih medali perak bersaing dengan peserta lain yang berasal dari luar negeri. Dirinya masuk dalam kategori Information and Communication Technology (ICT).
Sebelum mengikuti lomba tersebut, pihaknya mengirimkan abstrak berbahasa Inggris ke ISIF, sekitar awal Mei. Ternyata ALIS masuk sebagai finalis, sehingga langsung melakukan persiapan untuk mengikuti lomba di Bali.
Sementara itu, dosen pembimbing Andy Prasetyo Utomo menambahkan, untuk komponen alat pembuatan ALIS memang sudah ada dan mudah dibeli. Namun yang mahal memang ide yang memanfaatkan komponen-komponen tersebut menjadi alat untuk membantu memberikan informasi kecelakaan agar penanganan bisa lebih cepat.
Tentunya, ALIS bisa terus dikembangkan lebih luas atau disempurnakan. Dengan adanya ALIS, jelas sangat bermanfaat bagi masyarakat.
”ALIS juga sudah kami pantenkan,” imbuhnya.[jie]
0 Comments :
Post a Comment