Pornografi Intai Aplikasi 'Beauty Camera', Pengguna Diminta Hati-hati - VIVA - VIVA.co.id

Pornografi Intai Aplikasi 'Beauty Camera', Pengguna Diminta Hati-hati - VIVA - VIVA.co.id Rss Online Pornografi Intai Aplikasi 'Beauty Camera', Pengguna Diminta Hati-hati - VIVA - VIVA.co.id, Aplikasi,

Judul Postingan : Pornografi Intai Aplikasi 'Beauty Camera', Pengguna Diminta Hati-hati - VIVA - VIVA.co.id
Share link ini: Pornografi Intai Aplikasi 'Beauty Camera', Pengguna Diminta Hati-hati - VIVA - VIVA.co.id

BACA JUGA


Pornografi Intai Aplikasi 'Beauty Camera', Pengguna Diminta Hati-hati - VIVA - VIVA.co.id

VIVA – Aplikasi beauty camera atau aplikasi yang bisa membuat hasil foto menjadi lebih cantik, beberapa tahun belakangan ini keberadaannya benar-benar dibutuhkan beberapa pengguna smartphone.

Namun tahukah Anda bahwa faktanya aplikasi tersebut terpasang perangkat lunak (software) yang berbahaya.

Dikutip dari situs Metro, Jumat, 1 Februari 2019, tim peneliti keamanan di Trend Micro berhasil mengidentifikasi aplikasi-aplikasi berbahaya ini di Google Play Store.

Parahnya lagi, beberapa sudah diunduh jutaan kali. Platform ini tidak hanya digunakan sebagai sarana mengirim spam iklan ke ponsel, namun juga mendorong hal yang berbau pornografi.

"Aplikasi ini akan mendorong beberapa iklan ketika pengguna membuka kunci perangkat. Sayangnya, iklan yang ditampilkan juga termasuk iklan jahat yang memuat penipuan dan pornografi," kata tim Trend Micro di blog keamanan resmi.

Selama melakukan analisa mereka menemukan platform video pornografi online berbayar yang terdeteksi dengan nama AndroidOS_PornPlayer.UHRXA. Pengguna akan otomatis mengunduh ketika mereka mengklik iklan pop-up.

Lihat Juga

Sementara itu ada aplikasi lain yang mengarahkan pengguna ke situs phishing yang mencoba untuk mendapatkan data pribadi seperti alamat dan nomor telepon pengguna.

Aplikasi juga nampaknya mendorong pengguna untuk mengunggah foto agar terlihat lebih 'cantik' ke server yang sudah mereka tentukan.

"Tapi alih-alih mendapat foto yang sudah diedit, mereka justru mendapat notifikasi untuk memperbarui sistem dalam sembilan bahasa yang berbeda. Pengembang mengumpulkan foto-foto yang sudah mereka unggah, dan diperkirakan, menggunakannya untuk tujuan jahat," jawab dari tim Trend Micro.

Mereka lalu mencontohkan foto tersebut dijadikan sebagai foto profil palsu di media sosial. Oleh karena itu pengguna disarankan untuk senantiasa waspada mengunduh aplikasi dari pengembang yang tidak di dikenal di Play Store dan App Store. Atas temuannya ini mereka juga telah melaporkannya ke Google. (ann)



Share on Google Plus

- Silly

-.

0 Comments :

Post a Comment