Judul Postingan : Intelijen TNI di Daerah Diharapkan Merespons Ancaman Terorisme dengan Cepat dan Tepat - KOMPAS.com
Share link ini: Intelijen TNI di Daerah Diharapkan Merespons Ancaman Terorisme dengan Cepat dan Tepat - KOMPAS.com
Intelijen TNI di Daerah Diharapkan Merespons Ancaman Terorisme dengan Cepat dan Tepat - KOMPAS.com
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT) Komjen Polisi Suhardi Alius berharap aparat intelijen TNI dapat mengemban fungsi deteksi dini terhadap ancaman terorisme di tengah masyarakat.
Apalagi, TNI mempunyai bintara pembina desa ( babinsa) yang ada di tingkat koramil atau kecamatan.
"Kami menginginkan intelijen TNI yang ada di daerah juga bisa memberikan solusi, treatment, keputusan yang cepat dan tepat dalam merespons setiap dinamika yang terjadi di daerahnya," ujar Suhardi di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (7/2/2019), dikutip dari Antara.
Baca juga: Wiranto Ingatkan Indonesia Belum Lepas dari Ancaman Terorisme
Kepala BNPT diundang untuk memberikan pembekalan mengenai fenomena radikalisme dan terorisme di Indonesia pada Rapat Koordinasi (Rakor) Intelijen TNI Tahun 2019.
Suhardi mengakui institusinya tidak bisa bekerja sendirian dalam upaya penanggulangan terorisme. BNPT memerlukan bantuan pemangku kepentingan yang lain, termasuk TNI.
Diharapkan aparat babinsa dapat melihat isu-isu secara aktual sehingga fenomena yang terjadi di lapangan bisa cepat diinformasikan dan diambil keputusannya.
Baca juga: Presiden Jokowi: Hampir Semua Negara Menghadapi Ancaman Terorisme
"Jangan sampai fenomena yang terjadi itu malah melebar, membesar, dan sebagainya. Ini yang perlu dan penting kami sampaikan kepada intelijen TNI sebagai sebagai satuan yang bertanggung jawab dalam rangka mengelola masalah ataupun fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan," kata Suhardi.
Mantan Sekretaris Utama Lemhamnas RI ini mengatakan, pembekalan yang diberikannya sekaligus sebagai upaya untuk membentengi aparat TNI dari penyebaran paham radikal terorisme.
"Ini juga yang paling utama. Jangan sampai intelijen yang kita harapkan bisa memberikan pencerahan terhadap masalah ideologi bangsa kepada masyarakat justru malah terpapar paham radikal terorisme. Jangan sampai itu terjadi," katanya.
Baca juga: Terorisme Menurut Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandiaga
Dalam kesempatan tersebut, Asisten Intelijen (Asintel) Panglima TNI Mayjen TNI Andjar Wiratma mengatakan TNI telah siap dan berkomintmen untuk membantu BNPT dalam upaya penanggulangan terorisme di Indonesia.
Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Strategis (Waka BAIS) TNI ini mengatakan bahwa materi yang disampaikan Kepala BNPT kepada pimpinan intelijen TNI dalam rakor tersebut sangatlah penting.
"Apa yang telah disampaikan Kepala BNPT sangat membantu TNI untuk mendapatkan masukan yang lebih luas dan jelas mengenai permasalahan terorisme ini," ujarnya.
Baca juga: Soal Terorisme, Maruf Dinilai Tajam dan Mengena, Prabowo Tak Paham Akar Masalah
Menurut dia, perlu ada semacam diskusi atau pertukaran informasi tentang radikalisme dan terorisme antara BNPT dan TNI sehingga akan mendapatkan pemahaman, visi, dan misi yang sama dalam penanggulangan terorisme.
Turut mendampingi Kepala BNPT, antara lain, Sekretaris Utama BNPT Marsda TNI Asep Adang Supriyadi, Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Deputi II Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Irjen Pol. Budiono Sandi, Kepala Biro Umum Brigjen TNI Dadang Hendrayudha, dan Inspektur BNPT Amrizal.
0 Comments :
Post a Comment