Judul Postingan : Wisata Balai Kota DKI Sepi Pengunjung, Pedagang Keluhkan Omzet Merosot - iNews
Share link ini: Wisata Balai Kota DKI Sepi Pengunjung, Pedagang Keluhkan Omzet Merosot - iNews
Wisata Balai Kota DKI Sepi Pengunjung, Pedagang Keluhkan Omzet Merosot - iNews
JAKARTA, iNews.id – Pedagang UMKM binaan Pemprov DKI Jakarta mengeluhkan sepinya pengunjung wisata balai kota yang digelar tiap Sabtu dan Minggu. Wisata itu merupakan salah satu yang digagas mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.
Dari pantauan iNews.id, terlihat hanya ada tiga pedagang yang menaruh lapak di selasar gedung utama balai kota. Dua pedagang menjajakan makanan dan minuman serta satu pedagang berjualan pernak-pernik, seperti kaos dan cincin batu akik.
Pedagang batu akik Kenton mengaku sudah berjualan sekitar tiga tahun lalu. Ketika itu, omzet jualannya bisa mencapai Rp1 juta per hari. Namun, satu tahun terakhir pendapatannya terus menurun seiring berkurangnya pengunjung wisata balai kota.
“Hari ini saja belum ada pengunjung, belum ada yang beli juga,” kata Kenton di Balai Kota, Jakarta, Sabtu (12/1/2019).
Menurut dia, di era sebelum Gubernur Anies Baswedan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI kerap mengadakan acara di balai kota setiap Sabtu-Minggu. Jadi, banyak juga pengunjung wisata balai kota. Namun, saat ini acara-acara tersebut sudah tidak pernah lagi digelar di kantor gubernur.
“Kalau dulu, kita dagangnya di depan gedung Blok G, itu ramai banget. Sehari saya bisa dapat sejuta kadang juga dua juta," ujar dia.
BACA JUGA: Anies Akan Pertajam Sistem Penilaian Kinerja ASN DKI, Ini Alasannya
Harga cincin batu akik yang dijual beragam mulai Rp50.000 hingga Rp500.000. Menurut dia, era gubernur sebelumnya, pengunjung wisata balai kota bisa puluhan orang tiap hari. Namun belakangan terus sepi. Karena itu, sebagian besar pedagang memilih tidak lagi berjualan di balai kota.
“Sekarang sisa kami bertiga. Penjual batu akik tinggal saya sendiri. Dulu puluhan pedagang di sini,” ucap dia.
Sepinya pengunjung juga dikeluhkan pedagang kuliner Yulianti. Menurut dia, dulu banyak pedagang berjualan mulai pagi hingga malam hari karena banyaknya pengunjung wisata balai kota. Namun, sekarang memilih sampai siang.
“Sepi sekarang, omzet anjlok bisa sampai sepuluh kali lipat. Kita sebenarnya gratis karena binaan UMKM. Enggak banyar jualan di sini, tapi mereka (pedagang) satu per satu pergi,” ujar Yulianti.
Dia berharap, pemerintah provinsi DKI membuat terobosan agar wisata balai kota kembali ramai. Misalnya, membuat event-event setiap Sabtu atau Minggu.
“Kita kan binaan UMKM, seharusnya ya dibantu gimana agar ini ramai,” tutur Yulianti.
Editor : Khoiril Tri Hatnanto
0 Comments :
Post a Comment