Tak Cuma di Indonesia, Ini Deretan 'Bantargebang' yang Ada di Dunia | merdeka.com - merdeka.com

Tak Cuma di Indonesia, Ini Deretan 'Bantargebang' yang Ada di Dunia | merdeka.com - merdeka.com Rss Online Tak Cuma di Indonesia, Ini Deretan 'Bantargebang' yang Ada di Dunia | merdeka.com - merdeka.com, Dunia, Internasional,

Judul Postingan : Tak Cuma di Indonesia, Ini Deretan 'Bantargebang' yang Ada di Dunia | merdeka.com - merdeka.com
Share link ini: Tak Cuma di Indonesia, Ini Deretan 'Bantargebang' yang Ada di Dunia | merdeka.com - merdeka.com

BACA JUGA


Tak Cuma di Indonesia, Ini Deretan 'Bantargebang' yang Ada di Dunia | merdeka.com - merdeka.com

Tak Cuma di Indonesia, Ini Deretan 'Bantargebang' yang Ada di DuniaTPST Bantar Gebang. ©2019 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Sampah menjadi salah satu masalah lingkungan yang belum bisa diselesaikan hingga saat ini. Dari tahun ke tahun, produksi sampah di dunia semakin meningkat. Apalagi populasi masyarakat dan tingkat konsumsi meningkat setiap tahunnya, mengakibatkan peningkatan produksi sampah.

Di Indonesia, Bantargebang menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) terbesar di Indonesia. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI, Isnawa Adji, kapasitas penampungan sampah Bantargebang mencapai 49 juta ton. Ketinggian timbunan sampah juga mencapai 20 sampai 40 meter.

Di tahun 2019, tumpukan sampah di Bantargebang sudah mencapai 39 juta ton. Penampungan yang tersisa 10 juta ton lagi. Diprediksi tahun 2021, Bantargebang sudah tak bisa menampung limbah sampah di sekitar Jakarta dan Bekasi.

Tak hanya Bantargebang, beberapa negara juga memiliki tempat pembuangan sampah terbesar dan mampu menampung hingga 50 juta ton limbah setiap harinya. Berikut TPA terbesar di dunia, seperti dikutip dari World Atlas:

1 dari 5 halaman

Regional Apex di Amerika Serikat

Tempat pembuangan akhir (TPA) Regional Apex di Las Vegas, AS, memiliki area seluas 2.200 hektare. Regional Apex mampu menampung sampah-sampah kota sekitar 50 juta ton limbah. Setiap harinya, Regional Apex menerima sekitar 9.000 ton limbah padat kota. Tempat pembuangan sampah ini dikelola oleh Republic Services, dan dibuka pada tahun 1993. Regional Apex menjadi TPA terbesar di AS.

Menurut Review Journal, Regional Apex memiliki kehidupan sekitar 250 tahun. Gas metana dari TPA bisa menjadi pembangkit listrik 11-Megawatt yang dapat memenuhi kebutuhan energi 10.000 rumah tangga di Southern Nevada. Pembangkit listrik ini dibangun dengan biaya USD 35 juta. Badan Perlindungan Lingkungan AS melaporkan bahwa gas metana dari sampah-sampah menyumbang 17,7 persen dari semua emisi metana negara. Itulah keuntungan memanfaatkan daya dari tempat pembuangan sampah ini, seperti membantu mengurangi metana dan gas rumah kaca dari lingkungan.

2 dari 5 halaman

Laogang di China

TPA Laogang di Shanghai, China, memiliki area seluas 892 hektare. Di area ini, tumpukkan sampah setinggi 20 meter. Hal ini menjadikan TPA Laogang jadi terbesar di Asia. Menurut pemerintah kota Shanghai, TPA Laogang menerima limbah padat kota sebanyak 10.000 ton setiap harinya.

Meski begitu, ada dampak positif adanya tumpukan sampah di TPA Laogang. Gas metana dari TPA bisa menghasilkan listrik 102.189 MegaWatt per jam setiap tahunnya. Listriknya bisa menjadi daya bagi 100.000 rumah di Shanghai.

Veolia, Perusahaan Prancis yang bertanggung jawab atas pembangkit listrik di TPA Laogang, juga melaporkan pada 2014 bahwa emisi metana dari TPA telah berkurang 25.800 metrik ton, dan ada 542.000 metrik ton emisi CO2 yang dihindari. Menurut laporan Bank Dunia 2012 tentang pengelolaan limbah padat di seluruh dunia, dalam setahun China menghasilkan 189.000.000 ton limbah sampah.

3 dari 5 halaman

Malagrotta di Italia

TPA Malagrotta di Roma, Italia, memiliki luas 618 hektare. TPA ini mampu menampung limbah sampah hingga 60 juta ton. Sebelumnya, pada akhir tahun 70an, TPA Malagrotta sempat menjadi tempat pembuangan ilegal. Kemudian pada 1984, TPA Malagrotta menjadi legal. Setiap harinya, TPA Malagrotta menerima limbah sampah sebanyak 4.500 sampai 5.000 ton. Banyaknya sampah yang ditampung, menjadikan TPA Malagrotta sebagai yang terbesar di Eropa.

Sama seperti TPA terbesar lainnya, TPA Malagrotta juga menghasilkan gas metana dari tumpukan-tumpukan sampah. Gas metana dihasilkan dari pembusukan limbah, dan digunakan untuk listrik dan bahan bakar.

Kini, TPA Malagrotta menyebabkan kerusakan lingkungan yang cukup besar di Lembah Galeria, tempat TPA berada. Ini termasuk kontaminasi udara, akuifer bawah tanah, dan tanah tercemar bahan kimia beracun seperti arsenik, merkuri, amonia, nitrogen, dan bakteri dalam jumlah tinggi.

4 dari 5 halaman

Jiangcungou di China

TPA Jiangcungou di Shanxi, China sudah tidak mampu menampung sampah lagi. Hal ini di luar perkiraan, 25 tahun lebih cepat dari jadwal. TPA Jiangcungou yang berukuran sekitar 100 lapangan sepak bola, dirancang untuk mengambil 2.500 ton sampah per hari. Tetapi sebaliknya, TPA ini menerima 10.000 ton sampah per hari, dan yang paling banyak dari semua tempat pembuangan akhir di Cina.

Cina adalah salah satu pencemar terbesar di dunia, dan telah berjuang selama bertahun-tahun dengan sampah yang dihasilkan oleh 1,4 miliar warganya. TPA Jiangcungou dibangun pada tahun 1994 dan dirancang untuk bertahan hingga tahun 2044. Area TPA Jiangcungou seluas hampir 700.000 meter persegi, dengan kedalaman 150 meter dan kapasitas penyimpanan lebih dari 34 juta meter kubik.

Menurut buku statistik China, pada 2017, China mengumpulkan 215 juta ton limbah rumah tangga perkotaan. Jumlahnya memang naik dari 152 juta sepuluh tahun sebelumnya. Pada 2017, 120 juta ton sampah dikirim ke TPA dan 84 juta ton sampah sudah dibakar. Negara ini memiliki 654 lokasi TPA dan 286 pabrik insinerasi.

5 dari 5 halaman

Sudokwon di Korea Selatan

TPA Sudokwon di Incheon, Korea Selatan, dibangun sejak tahun 1992. TPA ini memiliki luas 4.292 hektare dan mampu menampung limbah sekitar 18.000 hingga 20.000 ton setiap hari dari Seoul. TPA Sudokwon menjadi tempat pembuangan sampah terbesar di Korea Selatan.

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan, TPA Sudokwon mampu menghasilkan gas metana untuk menghasilkan tenaga listrik 50 megawatt. TPA Sudokwon juga memiliki fasilitas daur ulang air dan desalinasi. Kemudian, daur ulang air digunakan untuk irigasi dan keperluan lainnya. Menurut South Pole Carbon Asset Management Limited, lebih dari 700.000 pohon telah ditanam di TPA Sudokwon.

[dan]


Share on Google Plus

- Silly

-.

0 Comments :

Post a Comment