Judul Postingan : Kinerja Bandara Jeblok, 2 BUMN Ajukan Revisi Target 2019 | Ekonomi-bisnis - Bisnis.com - Bisnis.com
Share link ini: Kinerja Bandara Jeblok, 2 BUMN Ajukan Revisi Target 2019 | Ekonomi-bisnis - Bisnis.com - Bisnis.com
Kinerja Bandara Jeblok, 2 BUMN Ajukan Revisi Target 2019 | Ekonomi-bisnis - Bisnis.com - Bisnis.com
Bisnis.com, JAKARTA--Dua pengelola bandara nasional diketahui mengajukan revisi rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2019 kepada Kementerian BUMN seiring dengan anjloknya kinerja pada semester I/2019.
Handy Heryudhitiawan, Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura (AP) I, membenarkan adanya usulan revisi target perseroan sepanjang 2019. Namun, hingga saat ini belum ada keputusan dari pihak Kementerian BUMN.
"Benar [ada revisi]. Saat ini masih digodok oleh Kementerian BUMN, sepertinya masih perlu dibahas lebih lanjut," katanya kepada Bisnis.com, Minggu (29/9/2019).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis.com, AP I mengajukan revisi laba bersih sebesar Rp1,3 triliun dari target semula senilai Rp2 triliun. Angka target semula Rp2 triliun tersebut sama seperti realisasi laba bersih pada 2018.
Adapun, perubahan target juga dilakukan dari sisi jumlah penumpang. Pengelola bandara di Indonesia wilayah tengah dan timur tersebut mengajukan target baru sebanyak 83 juta penumpang dari target semula sebesar 101 juta penumpang.
Realisasi jumlah penumpang pada 2018 adalah sebanyak 96 juta orang. Kedua usulan revisi target tersebut membuat realisasi kinerja AP I dipastikan bakal melambat pada tahun ini.
Sementara itu, Corporate Communication Departement Head AP I Awaluddin menuturkan usulan revisi target tersebut masih bisa berubah. Terlebih, Kementerian BUMN juga meminta adanya peningkatan angka usulan revisi.
"Kami diminta untuk menaikkan angka kembali. Kementerian BUMN meminta kami untuk berupaya meningkatkan pendapatan hingga sisa tahun ini," kata Awaluddin.
Berdasarkan data AP I yang diperoleh Bisnis.com, realisasi jumlah penumpang pada Januari-Juli 2019 mencapai 45,42 juta orang, sedangkan pergerakan pesawat hanya 392.218. Adapun, pada periode yang sama tahun lalu realisasi jumlah penumpang sebanyak 56,15 juta orang dan 486.336 pergerakan pesawat.
Sementara itu, menurut data RKAP 2019 seharusnya AP I mencatatkan 56,92 juta penumpang dan 497.922 pergerakan pesawat. Realisasinya justru masing-masing lebih rendah 20 persen dan 21 persen dari RKAP.
Di sisi lain, hal serupa juga dilakukan oleh PT AP II karena realisasi jumlah penumpang pada semester I/2019 turun 21 persen secara year on year. Padahal, target semula hingga akhir tahun ini, mampu melayani sebanyak 118 juta penumpang dengan total pendapatan yang diperoleh diharapkan bisa mencapai Rp11,2 triliun.
Djoko Murjadmodjo, Direktur Teknik dan Operasi AP II, menilai revisi target menjadi sebuah keharusan karena RKAP tahun ini akan jadi bahan untuk perencanaan tahun depan. "Kami harapkan kinerja penerbangan pada masa Nataru [Natal dan Tahun Baru] sudah mulai membaik."
0 Comments :
Post a Comment