Mau Wisata Alam dan Rapat di Luar ? Promosi Ledokombo Sebagai Desa Wisata di MTF 2019 Bisa Dicoba - Tribun Jatim

Mau Wisata Alam dan Rapat di Luar ? Promosi Ledokombo Sebagai Desa Wisata di MTF 2019 Bisa Dicoba - Tribun Jatim Rss Online Mau Wisata Alam dan Rapat di Luar ? Promosi Ledokombo Sebagai Desa Wisata di MTF 2019 Bisa Dicoba - Tribun Jatim, Wisata,

Judul Postingan : Mau Wisata Alam dan Rapat di Luar ? Promosi Ledokombo Sebagai Desa Wisata di MTF 2019 Bisa Dicoba - Tribun Jatim
Share link ini: Mau Wisata Alam dan Rapat di Luar ? Promosi Ledokombo Sebagai Desa Wisata di MTF 2019 Bisa Dicoba - Tribun Jatim

BACA JUGA


Mau Wisata Alam dan Rapat di Luar ? Promosi Ledokombo Sebagai Desa Wisata di MTF 2019 Bisa Dicoba - Tribun Jatim

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Hadirnya Pameran Majapahit Travel Fair 2019 (MTF 2019) membuat banyak masyarakat antusias untuk berkunjung ke Surabaya.

Bagaimana tidak antusias, acara pameran ini merupakan event pariwisata bertaraf internasional dan terbesar di  wilayah Indonesia Timur.

Salah satu yang menarik perhatian adalah dipromosikannya 'Kampung Belajar Tanoker Ledokombo' oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jember.

• Usung Tema Cultural Uniqueness, Majapahit Travel Fair Kembali Hadir di Surabaya, Yuk Datang ke Sana!

• Permudah Administrasi, Pemkab Jember Mulai Terapkan Aplikasi Absensi dan Surat Kantor Elektronik

• Bosan Di Rumah? Tantang Diri Kamu Lakukan Wall Climbing di Majapahit Travel Fair 2017

Sutopo perwakilan dari Disbudpar Jember menjelaskan, berkembangnya beragam kegiatan di kampung Belajar Ledokombo sebagai upaya
pemberdayaan masyarakat, budaya, sosial dan ekonomi, bagi anak-anak, pekerja migran dan keluarganya.

Kampung Belajar Tanoker menyediakan layanan acara untuk rapat, seminar, lokakarya, pelatihan, agrowisata, wisata alam, outbond, wisata kuliner, wisata perdamaian, live in di rumah penduduk, paket wisata akhir pekan, paket ulang tahun, paket liburan, family gathering dan lain-lain yang ada di sekitar kecamatan Ledokombo.

Kampung Belajar Tanoker berpengalaman menangani berbagai macam kegiatan, berangkat dari lokal wisdom untuk menjaga dan melestarikan alam Indonesia tercinta.

"Kuliner tradisional khas ledokombo yang sehat, unik dan enak juga wajib dinikmati karena selalu mengedepankan kualitas, rasa, nilai gizi dan bebas dari pengawet maupun penyedap rasa kimia. Bahan yang digunakan berasal dari hasil pertanian lokal dan perdagangan warga sekitar, " ucapnya

Tidak hanya itu saja, Sutopo juga menjelaskan, Destinasi Kampung Belajar Tanoker Ledokombo dihadirkan sangat banyak serta menarik, hal itu dilakukan agar para wisatawan bisa menikmatinya wisata bersama keluarga dengan tenang.

Seperti Outbond Polo Lumpur yang merupakan suatu permainan polo yang dilakukan di area lumpur persawahan.

Permainan ini terdiri dari 2 tim dengan anggota 15 orang di setiap timnya dan wasit sebagai pengatur jalannya permainan.

Permainan ini terletak di area persawahan dengan kontur tanah yang agak tinggi, dari lapangan polo, sehingga bisa melihat pemandangan hijau yang sangat indah disekelilingnya, bahkan lokasinya juga berdekatan dengan air terjun Antrokan.

Maka setelah bermain polo wisatawan dapat langsung mandi dan membersihkan diri di air terjun.

"Kami juga menawarkan suasana 'Malam Tanpa Lampu' karena nuansa pedesaan masih terasa kental di kawasan Ledokombo.

Hal itu disebabkan karena masih adanya Jalan Setapak, terbatasnya fasilitas transportasi umum, hamparan lahan pertanian yang sangat luas, jalan berliku khas pegunungan, gemericik air, " kata Sutopo kepada tribunjatim.com

"Bagi pengunjung yang ingin merasakan Pedesaan Tempo Dulu langsung saja datang ke Ledokombo, karena Penerangannya bersumber dari lampu obor dan wisata bisa bermalam di pondok kayu, " tutupnya.



Share on Google Plus

- Silly

-.

0 Comments :

Post a Comment