Batik, Kuliner dan Ziarah Jadi Wisata Terkuat di Cirebon - Tribun Jabar

Batik, Kuliner dan Ziarah Jadi Wisata Terkuat di Cirebon - Tribun Jabar Rss Online Batik, Kuliner dan Ziarah Jadi Wisata Terkuat di Cirebon - Tribun Jabar, Wisata,

Judul Postingan : Batik, Kuliner dan Ziarah Jadi Wisata Terkuat di Cirebon - Tribun Jabar
Share link ini: Batik, Kuliner dan Ziarah Jadi Wisata Terkuat di Cirebon - Tribun Jabar

BACA JUGA


Batik, Kuliner dan Ziarah Jadi Wisata Terkuat di Cirebon - Tribun Jabar

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Saat ini, Indonesia memiliki program unggulan dari sektor pariwisata. Bahkan, pemerintah RI telah menargetkan 20 juta wisatawan datang ke Indonesia pada tahun 2019 ini.

Jumlah tersebut diimbangi oleh daerah-daerah yang sedang merintis sektor pariwisata.

Pasalnya, dari jumlah 20 juta wisatawan tersebut, mayoritas daerah yang dikunjungi wisatawan, adalah daerah yang sudah lebih dulu dikenal semisal Bali dan Yogyakarta.

Sementara itu, untuk Cirebon sendiri, sektor pariwisata yang masih banyak diminati adalah kuluner, ziarah, dan batik.

Seperti diketahui, Pemkab dan Pemkot Cirebon menargetkan 2 juta wisatawan yang akan datang ke Cirebon.

“Di kita Kabupaten Cirebon, memiliki keunggulan dari sektor wisata. Kekuatan kita ada di kuliner, batik dan wisata religinya, jiarah,” ujar Sekretaris Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Cirebon, R Chaidir Susilaningrat, Rabu (1/5/2019).

Menurutnya, target tersebut cukup terukur. Mengingat Cirebon pun tidak kalah menarik dengan daerah lain, semisal Yogyakarta maupun Bali.

Dia menambahkan, meskipun angkanya sedikit, ketika dibandingkan dengan skala nasional, Pemda akan terus berupaya mendorong kemajuan pariwisata di daerah.

"Untuk memajukannya memang tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan sinergitas dari berbagai elemen, khususnya para pelaku usaha," kata dia.

• Peringati Hari Buruh, SPSI dan Disnaker Kota Cirebon Tanam Pohon di Jalan Raya

Hingga April 2019 ini, pihaknya mengaku belum memiliki daya yang cukup akurat, karena masih dalam proses penghitungan.

Saat ini, alat hitung yang sudah dimiliki hanya berlandaskan pada jumlah angka hunian di setiap hotel serta data jumlah pengunjung ke setiap tempat, khususnya seperti Wisata Ziarah Gunung Djati dan beberapa tempat kuliner.

“Persisnya memang belum ada alat hitung yang akurat,” kata dia.

Selain itu, untuk komoditas batik Cirebon, dikatakan R Chaidir, sudah bukan rahasia lagi, karena batik Cirebon telah dikenal dunia.

“Baru saja kita mengikuti pameran di Bali dan Kabupaten Cirebon ternyata meraih penghargaan penampilan terbaik. Batik kita sudah dicukup dikenal, bahkan perdagangannya sudah go internasional. Sehingga tidak heran ketika dalam pameran banyak yang tertarik,” ujarnya.

• DPMD Jabar Ingin Aktifkan Kembali BUMDes dan Terjunkan Patriot Desa Tahun Ini



Share on Google Plus

- Silly

-.

0 Comments :

Post a Comment