Judul Postingan : Kian Terpuruk Jadi Alasan Sony Batasi Bisnis Smartphone Pada 2020? - Selular.ID
Share link ini: Kian Terpuruk Jadi Alasan Sony Batasi Bisnis Smartphone Pada 2020? - Selular.ID
Kian Terpuruk Jadi Alasan Sony Batasi Bisnis Smartphone Pada 2020? - Selular.ID
Jakarta, Selular.ID – Sebagai brand yang pernah mengenyam kejayaan dan nama besar, kinerja Sony secara keseluruhan cenderung baik, tetapi unit mobile-nya terus terperosok.
Perusahaan Jepang itu baru saja mengungkapkan hasilnya untuk kuartal ketiga tahun fiskal 2018
Unit Mobile Communications Sony melaporkan penjualan 137,2 miliar yen (Rp18 triliun), membuat penurunan besar dibandingkan tahun lalu.
Pada Q3 2017 divisi ini menghasilkan penjualan 217,5 miliar yen (Rp28 triliun). Unit ini juga beralih dari untung 15,8 miliar yen (Rp2 triliun) pada Q3 2017 menjadi rugi 15,5 miliar yen (Rp1,9 triliun) pada Q3 2018.
Perusahaan mengatakan penurunan penjualan smartphone sebagai alasan utama. Sony secara khusus menunjukkan penurunan penjualan di Eropa, Jepang, dan Amerika Latin.
Di sisi lain, perusahaan mencatat pengurangan dalam biaya operasi sebagai satu hal positif untuk kuartal tersebut.
Namun angka itu mewakili penurunan besar dalam setahun, di saat divisi berjuang melawan brand-brand seperti Samsung, Huawei, Xiaomi, dan produsen lainnya.
Dan kenyataan Xiaomi dan Oppo telah memasuki lebih banyak pasar Eropa, Sony tentu akan mendapat tekanan lebih besar pada tahun ini.
Dalam situasi seperti ini, seperti dilaporkan Slash Gear, Sony dikabarkan tengah berencana untuk membatasi bisnis ponselnya. Menurut Nikkei Asian Review, perusahaan asal Jepang tersebut berencana memotong 50 persen bisnis smartphone-nya pada 2020.
Pembatasan bisnis smartphone ini pasalnya Sony memang tidak mendapatkan pijakan yang tepat dalam industri ini. Bahkan menurut Statista sekira 1,6 miliar ponsel yang diproduksi pada 2018, hanya ada 10 juta di antaranya perangkat milik Sony.
Tak hanya itu pembatasan tersebut juga diprediksi akan berujung pada potensi PHK karyawan perusahaan hingga 2.000 orang. Meskipun demikian, perusahaan diharapkan mentransfer beberapa karyawan ke divisi lain.
Jika isu PHK benar, hal ini bukan menjadi yang pertama kali bagi Sony merampingkan divisi smartphone-nya. Pada 2009, setelah menutup empat fasilitas produksi smartphone.
Sony memberhentikan 2.000 karyawannya. Selanjutnya, pada 2015 Sony memangkas 1.000 pekerja sebagai tanggapan terhadap pendapatan yang kurang memuaskan.
0 Comments :
Post a Comment