Judul Postingan : Tren Belanja Online Buka Peluang Bisnis Agen Logistik - BeritaSatu
Share link ini: Tren Belanja Online Buka Peluang Bisnis Agen Logistik - BeritaSatu
Tren Belanja Online Buka Peluang Bisnis Agen Logistik - BeritaSatu
Jakarta, Beritasatu.com - Tren belanja online beberapa tahun terakhir membuat peluang usaha di bidang logistik terbuka lebar. Tidak hanya perusahaan logistik skala besar, pelaku usaha logistik kelas usaha mikro kecil menengah (UMKM) pun ikut kecipratan rezeki.
Seperti yang dialami oleh Sanal Riyadi. Pemuda berusia 29 tahun ini belakangan sibuk mengembangkan bisnis logistik yang baru dirintisnya pada Juli 2017. Meski baru berjalan kurang dari dua tahun, omzetnya sudah mencapai puluhan juta per bulan.
"Kakak saya sangat suka sekali belanja online, lalu saya melihat ada peluang di bisnis logistik dari perkembangan belanja online itu,” ujar Riyadi di Jakarta, Rabu (12/3/2019).
Pria lulusan sarjana Sastra Inggris dari salah satu universitas ternama di Jakarta itu mengaku, awalnya bekerja di salah satu perusahaan asuransi yang cukup besar. Kemudian, ada seorang temannya yang merekomendasikan untuk ikut membuka bisnis logistik. Modal untuk membuka usaha ini hanya deposit Rp 1 juta dan memiliki tempat usaha yang dapat dapat dipakai hingga dua tahun lamanya serta barang-barang seperti komputer, internet, dan keperluan lainnya.
"Pada Mei 2017 saya ditawari jadi agen logistik Lion Parcel, dan pada Juli 2017 saya langsung berhenti dan buka bisnis logistik,” kata Riyadi.
Saat memulai usaha sebagai Point of Sales (POS) Lion Parcel di Jakarta Timur, Riyadi mengaku sempat kesulitan karena seluruh pekerjaan dilakukan seorang diri. Mulai dari mengukur berat, volume barang, hingga melakukan packing ulang agar barang terkirim lebih aman sampai di tujuan.
Rintangan lainnya adalah persaingan bisnis dengan pemain lain di bidang yang sama. Untuk itu, dia rajin mencari pelanggan yang menjajakan produk-produk secara online agar memakai jasa pengiriman barang miliknya.
Berawal dari kirim barang hanya 3 kilogram (kg), kekurangan saldo, mendapat barang yang reject, sudah dilalui Riyadi. Kini dia memiliki usaha sendiri dengan pendapatan mencapai Rp 40 juta per bulan.
"Memang awalnya tidak mudah, tapi mimpi saya untuk berusaha lebih kuat sehingga saya yakin membangun bisnis ini. Usaha memang tidak pernah mengkhianati hasil,” kata Riyadi.
0 Comments :
Post a Comment