Judul Postingan : Debat Capres Diharapkan Dapat Dikemas dari Sisi Hiburan - BeritaSatu
Share link ini: Debat Capres Diharapkan Dapat Dikemas dari Sisi Hiburan - BeritaSatu
Debat Capres Diharapkan Dapat Dikemas dari Sisi Hiburan - BeritaSatu
Jakarta, Beritasatu.com - Pengamat Komunikasi Politik Silvianus Alvin mengusulkan debat politik ke depannya harus dikemas seperti sebuah pertunjukan musik. Alasannya, politik saat ini tidak bisa hanya politik praktis semata tetapi harus melibatkan unsur entertainment.
"Perlu dilibatkan unsur hiburan guna menarik minat bagj masyarakat untuk menonton dari awal hingga akhir. Kalau debat yang terlalu serius pasti tidak akan ditonton masyarakat," kata Alvin di Jakarta, Jumat (1/2).
Ia menanggapi hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyebut penonton debat Pilpres sangat sedikit. Banyak penonton juga tidak sampai akhir menonton debat.
Lebih lanjut Alvin melihat nuansa pada debat pilpres 2014 berbeda dengan sekarang. Saat itu, masyarakat baru pertama kali disuguhkan pertempuran atau battle antara Jokowi dan Prabowo. Debat saat itu diibaratkan Daud lawan Goliat. Jokowi diasosiasikan seperti Daud karena dulu ia penantang yang masih belia di politik dan harus berhadapan dengan Prabowo yang punya pengalaman politik lama serta didukung banyak partai.
"Kalau sekarang, rematch antara Jokowi dan Prabowo ini agak kurang disukai karena masyarakat sudah tahu rekam jejak antar kandidat. Mereka perlu disuguhkan hal berbeda. Salah satunya dengan memberi format yang lebih leluasa bagi para kandidat," jelas Alvin.
Dia mengusulkan supaya lebih menarik perlu tambah waktu untuk debat kusir. Sindiran-sindiran politik akan saling lempar antar kandidat. Hal tersebut akan memperlihatkan kandidat mana yang lebih siap dalam menangkis sindiran tersebut dan balas menyerang.
Menurutnya, KPU harus tetap menggelar debat dan tidak mengurangi satu sesi walau minat masyarakatnya rendah. Yang perlu dibenahi KPU dalah formatnya. KPU bisa koordinasi dengan stasiun TV yang sering menggelar acara politik.
Dia juga menyarankan agar melibatkan masyarakat maupun warganet dalam acara debat. Misalnya setelah satu sesi selesai, moderator bisa mengajak warga yang menonton maupun warganet untuk melakukan polling, kandidat mana yang performanya dianggap lebih baik.
"Jadi ada engagement kepada masyarakat. Mereka akan merasa dilibatkan dan lebih interaktif," tuturnya.
0 Comments :
Post a Comment