Buikaff Menilai Keunggulan Prabowo di 12 Daerah Hasil Skenario Terselubung - Warta Kota

Buikaff Menilai Keunggulan Prabowo di 12 Daerah Hasil Skenario Terselubung - Warta Kota Rss Online Buikaff Menilai Keunggulan Prabowo di 12 Daerah Hasil Skenario Terselubung - Warta Kota, Daerah,

Judul Postingan : Buikaff Menilai Keunggulan Prabowo di 12 Daerah Hasil Skenario Terselubung - Warta Kota
Share link ini: Buikaff Menilai Keunggulan Prabowo di 12 Daerah Hasil Skenario Terselubung - Warta Kota

BACA JUGA


Buikaff Menilai Keunggulan Prabowo di 12 Daerah Hasil Skenario Terselubung - Warta Kota

Aktivis Barisan Umat Islam Kaffah (Buikaff) menilai jika klaim elektabilitas Prabowo yang semakin naik di 12 daerah berdasarkan hasil survey ada dugaan skenario terselubung.

Terlebih banyak kritikan dari hasil suvery tersebut.

Hal itu mengemuka dalam diskusi publik bertema "Simulasi 12 Daerah, Angin Surga atau Ada Skenario Terselubung ?" yang diinisiasi BUIKAFF di Mie Aceh Cikini Menteng Jakarta Pusat, Jumat (15/2/2019).

Salah satu Aktivis Barisan Umat Islam Kaffah (Buikaff) Akbar Maulana menduga adanya pihak yang memberikan angin surga kepada paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto dengan memberikan elektabilitas yang tinggi tersebut.

"Ada permainan framing seolah-olah No 02 unggul di 12 daerah, dan itu tidak bisa jadi jaminan. Ada yang beri angin surga supaya senang saja. APS (Asal Prabowo Senang)," kata Akbar, Jumat (15/2/2019).

Hal senada juga dilontarkan Peneliti Formappi , Lucius Karus bahwa judul berita yang menyebutkan simulasi di 12 daerah unggul Jokowi itu lebih kearah framing.

Lucius memprediksi hasil Pemilu 2019 tidak akan berbeda jauh dari hasil 2014.

"Ini jelas ada framing dan pengambilan judul ini sudah jelas ada skenario. Ada angin surga untuk Prabowo, dan sebenarnya ini peringatan khusus bagi Prabowo bahwa daerah itu sudah jelas pendukungnya dari 2014," ucap Lucius.

Sementara itu, Pengamat Politik IPI Karyono Wibowo simulasi 12 daerah itu tidak menggambarkan hasil keseluruhan di Jawa Barat apalagi unggul di nasional.

Kata dia, itu hanya melakukan simulasi di 12 Kabupaten dan sampel yang digunakan tidak proporsional.

"Harusnya kan proporsional, harusnya dilakukan secara personal agar tidak bias pada segmen tertentu. Simulasi surat suara itu berpotensi bias pada segmen pemilih tertentu," kata Karyono.

Peneliti senior itu menduga simulasi 12 daerah itu dilakukan di Kabupaten atau di daerah yang merupakan lumbung suara Prabowo sehingga hasilnya Prabowo Sandi unggul semua.

"Dilakukan sedemikian rupa untuk mempengaruhi opini publik seolah-olah Prabowo menguasai seluruh Jawa Barat. Ini digunakan untuk framing mempengaruhi masyarakat," ujarnya.

Terpisah, Direktur Riset Indo Survey & Strategy Setia Darma menuturkan bahwa inilah kebiasaan orang Indonesia yang hanya membaca dari judulnya saja lalu di share.

"Harusnya judulnya yang diperbaiki. Kebiasaan orang Indonesia hanya membaca judulnya saja. Kedewasaan dimasyarakat hanya menang di 1 daerah saja lalu di klaim menjadi kemenangan Nasional," ucapnya.



Share on Google Plus

- Silly

-.

0 Comments :

Post a Comment