Judul Postingan : Apa harapan kita pada teknologi VR dan AR di 2019? - tek.id
Share link ini: Apa harapan kita pada teknologi VR dan AR di 2019? - tek.id
Apa harapan kita pada teknologi VR dan AR di 2019? - tek.id
Selama beberapa tahun belakangan ini, teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) sedang berusaha untuk menempatkan dirinya sebagai teknologi mainstream. Tapi kenyataannya, hingga saat ini teknologi tersebut masih hanya dapat diraih oleh beberapa kalangan saja.
Namun, sepanjang gelaran CES 2019, teknologi VR dan AR ternyata semakin ramai. Hal ini menunjukkan bahwa kedua teknologi tersebut akan mudah ditemukan di pasar mainstream. Kemungkinan lainnya, aplikasi dan produk berteknologi VR dan AR kemungkinan berharga terjangkau tahun ini.
BACA JUGA
Nike segera jual sepatu yang dapat dikontrol smartphone
AV receiver, Pioneer VSX-534 akan punya teknologi suara unggulan
Lebih mudah akses asisten digital dengan Jabra Elite 85h
Produk pertama yang kami soroti adalah Focals by North. Kacamata pintar berteknologi XR ini memiliki desain yang sama dengan kacamata normal. Terlebih lagi, tampilan layar yang ada di kacamata tersebut hanya bisa dilihat oleh penggunanya saja.
Penggunaan dari kacamata tersebut pun cukup mudah. Terlebih lagi, dalam kacamata Focals ini juga sudah terintegrasi dengan Alexa. Jadi, pengguna dapat mengontrol kacamata ini, dengan bantuan teknologi 5G.
Ada juga perusahaan yang bernama Vuzix Blade. Sama seperti Focals, kacamata milik Vuzix ini memiliki tampilan seperti kacamata normal. Dilengkapi dengan teknologi kekinian, Blade memiliki kemampuan yang bisa disebut sama seperti smartphone yang kita gunakan sehari-hari, dan dibanderol seharga USD999 atau Rp14 juta-an.
Realmax juga mempertontonkan kacamata VR sekaligus AR mereka. Berjalan menggunakan chipset Snapdragon 835 dan menggunakan sistem operasi Android, pengguna dapat dengan mudah mengganti mode antara VR dan AR sesuka hati mereka. Sayang, kacamata ini dijual cukup mahal, di kisaran USD1500 atau Rp21 juta-an.
Satu lagi perusahaan dari China, yakni Dreamglass. Sama seperti Realmax, Dreamglass juga memiliki kacamata AR yang berjalan dengan sistem operasi Android. Dihargai USD619 atau Rp8,7 juta-an, kacamata ini dapat melacak gerakan tangan dan bisa juga dikontrol dengan tangan.
Selain beberapa vendor baru, di CES 2019 Forbes (15/1/2019) melaporkan beberapa perusahaan besar seperti Vivie juga hadir. Mereka pun memperkenalkan perangkat terbaru mereka, yakni Vive Cosmos. Sayang, perangkat ini tidak akan dijual bebas dan ditujukan untuk edukasi atau perusahaan besar.
Tak hanya di sisi perangkat keras saja, melainkan di sisi perangkat lunak juga banyak ditemukan kemajuan. Beberapa gim seperti Population One dari Big Box VR hadir dalam ajang tersebut. Mereka pun sudah memiliki gim demo dari permainan battle royale yang mirip dengan Fortnight dan Battle Room dari Rec Room. Hanya saja gim ini memiliki grafik dan mekanisme permainan yang jauh lebih baik.
Jadi, pada 2019 ini kita akan lebih banyak melihat produk VR dan AR, baik di sisi perangkat lunak dan juga perangkat keras. Hal ini membuat tahun 2019 akan menjadi tahun yang menarik untuk mengeksplorasi kedua teknologi tersebut.
0 Comments :
Post a Comment