Pesona Wisata Kutai Kartanegara - detikTravel

Pesona Wisata Kutai Kartanegara - detikTravel Rss Online Pesona Wisata Kutai Kartanegara - detikTravel, Wisata,

Judul Postingan : Pesona Wisata Kutai Kartanegara - detikTravel
Share link ini: Pesona Wisata Kutai Kartanegara - detikTravel

BACA JUGA


Pesona Wisata Kutai Kartanegara - detikTravel

detikTravel Community - Calon ibukota baru punya destinasi wisata yang beragam. Ini yang harus kamu tahu di Kutai Kertanegara.

Sebelum dipindah ke Tenggarong, pusat kerajaan/ pemerintahan Kutai Kartanegara ada di Kutai Lama, yang merupakan cikal bakal sejarah penyebaran agama Islam di ke Kutai Kartanegara. Setidaknya ada 3 makam yang dikramatkan di Kutai Lama.

1. Makam Sultan Aji Mahkota, bergelar Raja Mahkota Islam (1525-1600M), beliau adalah raja ke-VI dari Kutai Kartanegara, yang berdiri sejak tahun 1300 Masehi.
2. Makam Tunggang Paranggan (pendamping Sultan/Raja) atau yang disebut-sebut sebagai seorang yang membantu mengislamkan Raja.
3. Makam Aji Dilanggar (anaknya Raja Mahkota).
Ke-3 makam ini hingga saat ini masih ramai dikunjungi peziarah dan juga wisatawan yang ingin mengetahui banyak tentang sejarah penyebaran agama Islam di Kutai Kartanegara.

Selain mengunjungi Kutai Lama yang menjadi bagian penting dalam perhelatan Pesta Budaya Erau Adat Kutai yang setiap tahunnya digelar. ada banyak lagi objek wisata lain yang harus dikunjungi.

Tidak jauh dari Keraton Kerajaan Kutai Kartanegara, terdapat Museum Mulawarman yang menyimpan koleksi-koleksi bersejarah dari abad ke-17. Tepat di depan Keraton kita bisa memanfaatkan Monumen Pancasila untuk berfoto. Monumen Pancasila ini lambang kesuksesan Pemerintah Kukar dalam pembangunan daerah.

Di samping Keraton masih berdiri dengan kokohnya Masjid Jami Aji Amir Hasanoeddin, sebuah masjid tertua di Kutai Kartanegara yang dibangun tahun 1874 oleh Raja Sultan Sulaiman. Ingin mengetahui banyak lagi tentang pariwisata yang ada di Kutai Kartanegara, bisa mengunjungi Jam Bentong,  bangunan ini dijadikan pusat informasi apa saja yang ada di Kutai Kartanegara.

Untuk diketahui juga, kayu dari Kalimantan dikenal sangat kuat dan tahan lama. Jika ingin tahu banyak tentang perkayuan, kurang lebih 3 km dari pusat Kota Tenggarong, kita bisa mendatangi Museum Kayu Tua Himba, yang ada di Jalan Rondong Demang.

Museum Kayu ini menyimpan banyak koleksi jenis-jenis kayu di Kalimantan dan Indonesia tentunya, beragam hasil kerajinan yang terbuat dari kayu dan juga macam-macam jenis dedaunan herbal, yang dimanfaatkan untuk pengobatan.

Dan salah satu yang menjadi daya tarik pengunjung datang ke Museum Kayu ini adalah, dipajangnya 2 Buaya Sangatta asli yang sudah diawetkan. Yang memiliki panjang antara 5-6 meter. Kedua buaya ini berjenis kelamin jantan dan betina dan sudah menelan korban dan menyerang manusia. Buaya Sangatta jadi legenda, karena mitosnya konon dari jelmaan manusia.

Tidak jauh dari Museum Kayu, ada objek wisata alam yakni Waduk Panji Sukarame. Waduk ini terbentuk dari telaga alam dan dijadikan bendungan / waduk untuk mengairi sawah-sawah. Waduk ini menjadi tempat wisata alam dan rekreasi, dan memiliki wahana-wahana permainan air, seperti sepeda air. Dan beberapa wahana lainnya yang bisa dinikmati untuk jadi alternative liburan santai bersama keluarga.

Di area Waduk Panji Sukarame ini terdapat peninggalan bekas kapal, taman Anggrek serta arena permainan untuk anak-anak. Pemandangan yang indah serta alam yang masih asri cocok untuk relaksasi.

Berpindah sebentar ke arah Utara, ada Ladang Budaya Tenggarong (Ladaya). Objek wisata Ladaya ini menghadirkan tempat yang asik untuk berfoto, ada rumah-rumah kecil yang disebut Odah dengan nama-nama tokoh terkenal yang dijadikan penginapan.

Dan yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Tenggarong, Kutai Kartanegara adalah Pulau Kumala yang ada di tengah-tengah Sungai Mahakam. Pulau dengan wisata buatan ini mendapat Anugerah Pesona Indonesia 2017 sebagai Juara II Tempat Tujuan Wisata Baru Terpopuler di tanah air.

Untuk mengelilingi pulau Kumala yang luasnya mencapai 81 hektar ini, disediakan sepeda yang bisa disewa, perjamnya Rp 30 ribu, atau bisa naik mobil wisata, per orang Rp 20 ribu.

Karena cuaca di Tenggarong cukup panas, jangan lupa untuk membawa topi atau sewa payung, tiket masuk ke Pulau Kumala hanya Rp 5.000 saja. Kita bisa menikmati spot-spot menarik untuk berfoto di Pulau Kumala, seperti Rumah Lamin, rumah khas suku Dayak Kalimantan Timur. Atau dengan latar Patung Lembuswana, hewan mitologi masyarakat Kutai Kartanegara.

Jembatan Repo-repo sebagai penghubung ke Pulau Kumala dari Tenggarong juga sangat cantik. Dengan pemandangan hamparan aliran sungai Mahakam di bawah langit biru. Tak ingin jalan kaki menggunakan Jembatan, dan ingin merasakan sensasi menjadi warga Kutai Kartanegara, bisa menyeberang ke Pulau Kumala menggunakan perahu kecil.

Untuk diketahui, Sungai Mahakam dengan panjang 920Km ini biasa digunakan warga sebagai sumber air, potensi perikanan dan prasarana transportasi. Berbicara potensi perikanan, wisata kuliner di Kutai Kartanegara kebanyakan mengandalkan Ikan sebagai bahan utama. Jadi, jika ke Kutai jangan lupa untuk mencicipi salah satu kulinernya.

Ada salah satu rumah makan terapung di pinggiran Sungai Mahakam, namanya Restoran Tepian Pandan. Menu-menu yang dijual di sini berbahan dasar Ikan. Di sini kita dapat mencoba kuliner khas Kutai Kartanegara. Seperti Sate Payau, sate yang terbuat dari daging Rusa.

Teksturnya yang unik, lembut dan tak berbau membuat sate ini jadi menu favorite pengunjung yang datang. Rasanya benar-benar luar biasa, dengan bumbu khas dari Kutai yang membuat lidah tak berhenti untuk menguyah.

Atau ada juga yang selalu membuat penasaran wisatawan yang datang, Gangan Masak Asam Keladi, sayur yang sedikit mirip Sayur Asam ini punya rasa yang segar. Terbuat dari bahan Batang Keladi (umbi talas), daun keladi dan jantung pisang.

Cicipi juga menu Gence Lais atau Ikan Lais Bakar. Ikan ini sejenis ikan air tawar yang hidup perairan berarus deras ini biasa dibakar dan disiram dengan sambal pelam atau sambal mangga.

Lalu ada Gence Haruan (ikan gabus) cara memasaknya sama seperti Ikan Lais, dibakar atau dipanggang, bedanya hanya di sambal. Gence Haruan menggunakan sambal bawang merah, tomat dan cabai.

Ada pula Sambal Raja, ini salah satu kuliner khas Kutai Kartanegara, yang menurut sejarah, dahulunya hanya dihidangkan khusus untuk para Raja. Bahan-bahannya sederhana dengan cita rasa yang unik.

Tak hanya tentang wisata kuliner, sejarah, budaya atau religi yang bisa dinikmati di Kutai Kartanegara yang punya 18 kecamatan ini. Namun kita juga bisa berwisata olah raga tradisional.

Di Kutai Kartanegara, olah raga tradisional ini masih dilestarikan, saat penyelenggaraan Erau International Folk and Art Festival (EIFAF) 2018  lalu, olah raga ini ikut diperlombakan untuk memeriahkan acara. Di antaranya seperti Lomba Asen Naga, Begasing, Lomba Perahu Ketinting mengarungi sungai Mahakam, dan Lomba Gubang.

Menarik sekali, dan masih banyak lagi tempat-tempat wisata di Kutai Kartanegara yang belum sempat didatangi. Terutama Pulau Kumala dan isinya. Pulau Kumala ini mengingatkan saya dengan pulau buatan yang ada di Dubai, dan rasanya ingin sekali bisa ke Dubai. Menikmati Dubai dalam beberapa hari.



Share on Google Plus

- Silly

-.

0 Comments :

Post a Comment