Menteri Nasir Identifikasi Kendala Startup di Bidang Teknologi - Tribunnews

Menteri Nasir Identifikasi Kendala Startup di Bidang Teknologi - Tribunnews Rss Online Menteri Nasir Identifikasi Kendala Startup di Bidang Teknologi - Tribunnews, Teknologi,

Judul Postingan : Menteri Nasir Identifikasi Kendala Startup di Bidang Teknologi - Tribunnews
Share link ini: Menteri Nasir Identifikasi Kendala Startup di Bidang Teknologi - Tribunnews

BACA JUGA


Menteri Nasir Identifikasi Kendala Startup di Bidang Teknologi - Tribunnews

Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis startup telah menjadi tren di era revolusi industri 4.0.

Namun, tak semua startup mengalami sukses dalam pengembangannya.

Menteri Riset Teknologi dan Pendididikan Tinggi (Menristekdikti), M. Nasir mengidentifikasi permasalahan mandeknya startup di Indonesia, khususnya di bidang teknologi.

Pada umumnya, startup yang mandek dalam pengembangannya kurang cermat dalam penghitungan harga jual.

Hal tersebut dijelaskannya, saat jumpa pers di kantornya, Jalan Pintu Satu, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (5/4/2019).

Baca: Daftar Quick Count Pilpres 2019, Poltracking Indonesia Sempat Raih Penghargaan di Awal Tahun

Guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro itu menilai, jarang ahli teknologi pesawat atau teknologi lainnya mengerti tentang harga jual, pemasaran, dan hal-hal ekonomi lainnya.

Sehingga mereka yang memimpin startup kurang mampu mengembangkan usahanya, karena gagal meraih laba yang signifikan.

"Mengapa startup itu gagal jalan? Ternyata mereka tidak pernah menghitung dalam hal ini namanya teknologi regenerasi level 9. Pada saat itu ada scaling up, itu harus semua dihitung cost and benefit-nya, lebih besar mana? Kalau cost-nya lebih mahal dari benefit, ngga ada orang mau produksi. Ini yang kebanyakan engineer kita kurang paiawai," kata M. Nasir.

Oleh sebab itu, M. Nasir memberikan pembinaan kepada para pelaku satrtup di bidang teknologi, untuk memahami penghitungan ekonomis yang bisa membuat keuangan startup sehat.

"Sayari cara menghitungnya juga, jadi para engineer saya ajari pada saat itu, bagaimana cara menjual pesawat terbang? Itu yang selama ini N219. Cost harus lebih rendah dari benefitnya. Kalau cost sudah lebih randah dari benefit, maka pricing-nya harus kompetitif. Kalau harganya ngga kompetitif, ngga laku juga. Yang ke tiga, durability-nya harus relatif panjang," tambah M. Nasir.



Share on Google Plus

- Silly

-.

0 Comments :

Post a Comment