Badriyah Memulai Bisnis Cokelat Choco Owsem dari Modal Rp 500 Ribu - Tribun Medan

Badriyah Memulai Bisnis Cokelat Choco Owsem dari Modal Rp 500 Ribu - Tribun Medan Rss Online Badriyah Memulai Bisnis Cokelat Choco Owsem dari Modal Rp 500 Ribu - Tribun Medan, Bisnis,

Judul Postingan : Badriyah Memulai Bisnis Cokelat Choco Owsem dari Modal Rp 500 Ribu - Tribun Medan
Share link ini: Badriyah Memulai Bisnis Cokelat Choco Owsem dari Modal Rp 500 Ribu - Tribun Medan

BACA JUGA


Badriyah Memulai Bisnis Cokelat Choco Owsem dari Modal Rp 500 Ribu - Tribun Medan

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Setiap orang pastinya sudah tidak asing dengan cokelat. Banyak sekali makanan dan minuman yang disajikan dengan berbahan dasar cokelat.

Salah satu pelaku usaha berbisnis coklat di Kota Medan yakni Owner Choco Owsem, Badriyah. 

Ia menekuni bisnis coklat sebagai upaya mengembangkan hobi makan coklat dan mengolah coklat, serta adanya pemikiran menciptakan sumber dana dalam mengelola berjalannya program di YAFSI (Yayasan Fajar Sejahtera Indonesia).

"Bisnis coklat ini berawal dari hobi membuat cemilan untuk anak-anak agar anak-anak mendapatkan makanan ringan yang sehat. Selanjutnya saya mencoba menekuni hobi membuat cemilan coklat ini sekaligus sebagai social entrepeneurshipnya YAFSI," ujar Badriyah, Minggu (10/3/2019).

Diakui Badriyah ketertarikan dalam berbisnis ini karena ia punya hobi membuat cemilan dan usaha ini tidak terlalu menyita waktu serta banyaknya pangsa pasar konsumen atau penggemar akan coklat.

Dengan modal awal usaha Choco Owsem ini lebih kurang Rp 500 ribu, Badriyah pun belajar membuat coklat secara otodidak. 

Ia juga melihat tutorial di YouTube dan bergabung dengan grup-grup pecinta coklat untuk sharing dan diskusi.

Ia mengatakan dalam hal proses pembuatan coklat maka diperlukan adanya ketelitian, ketekunan dan kesabaran, karena coklat perlundilelehkan dulu sebelum masuk ke pencetakan.

"Setelah coklat dilelehkan, dicetak kemudian didinginkan minimal satu hari, satu malam, agar mengeras secara alami, baru coklat di wrapping satu persatu agar kebersihan dan rasa tetap terjaga. Untuk kotak kemasan juga kita buat sendiri," jelas Ketua YAFSI ini.

Kendala yang dihadapi Badriyah selama berbisnis karena seringnya konsumen yang suka mendadak dalam mengorder, meski sudah diberitahukan bahwa pemesanan H-3 idealnya karena proses pembuatan coklat dan
kotaknya dibuat secara langsung, tidak ready stock.



Share on Google Plus

- Silly

-.

0 Comments :

Post a Comment