Judul Postingan : Harga Saham Melejit 506%, Apa Sebenarnya Bisnis NATO? - CNBC Indonesia
Share link ini: Harga Saham Melejit 506%, Apa Sebenarnya Bisnis NATO? - CNBC Indonesia
Harga Saham Melejit 506%, Apa Sebenarnya Bisnis NATO? - CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Nusantara Properti Internasional Tbk (NATO) memang baru tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 Januari 2019. Namun gerak liar saham ini menjadi perhatian investor dan mengusik rasa ingin tahu, bergerak di bisnis apa sebenarnya perusahaan ini?Sejak resmi tercatat di BEI, hingga hari ini, Selasa (29/1/2019) harga saham NATO tercatat sudah naik lebih dari 500%. Kenaikan harga saham yang signifikan tersebut tentu saja terasa ganjil karena tak banyak investor yang tahu sepak terjang bisnis yang dilakoni NATO.
NATO merupakan perusahaan pengembang dan pengelola di bidang properti seperti hotel, villa, dan resor. Keunggulan hotel, villa dan resor milik NATO karena mengutamakan desain yang menarik dan unik, lokasi yang eksotis.
Untuk hotel, perseroan punya Luna2 Seminyak yang berlokasi di Seminyak, Bali. Untuk Villa perseroan memiliki Mangonsteen di Ubud dan The Seri Villas yang juga berlokasi di Seminyak.
Sementara resor, NATO punya tiga yang berada di lokasi berbeda. Pertama, Takabonerate Resort yang berlokasi di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Kemudian tak kalah eksotisnya, perseroan punya Maratua Beach Resort di Kepulauan Derawan, Kalimantan Utara. Terakhir Surfer Paradise Resort yang berada di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.
Direktur Keuangan Nusantara Properti Dessy Christian mengatakan pendapatan akan meningkat tajam setelah pembangunan dua resor milik perseroan di Pulau Selayar dan Pulau Rote rampung pada 2021. Meski demikian, Dessy enggan menyebutkan berapa potensi pertumbuhan bisnis ke depan.
Saat ini, katanya, perusahaan tengah mengkaji pembangunan resor di Kalimantan Utara mengingat pembangunan resor ini nantinya berlokasi di sekitar pertambangan batu bara.
Pada Jumat 18 Januari ini, perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan melepas 2 miliar saham di harga Rp 103/saham. Dari aksi korporasi ini perusahaan memperoleh dana senilai Rp 206 miliar.
Sebesar 80% dana dari aksi initial public offering (IPO) korporasi ini akan disetorkan kepada anak usaha sebagai peningkatan penyertaan modal. Dana tersebut akan digunakan untuk biaya pengembangan resor, sementara 20% lain akan dipakai untuk biaya renovasi resor oleh anak usaha lain dan pembayaran utang.
[Gambas:Video CNBC] (hps/tas)
0 Comments :
Post a Comment