Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Ketegangan Timur Tengah - BeritaSatu

Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Ketegangan Timur Tengah - BeritaSatu Rss Online Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Ketegangan Timur Tengah - BeritaSatu, Dunia, Internasional,

Judul Postingan : Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Ketegangan Timur Tengah - BeritaSatu
Share link ini: Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Ketegangan Timur Tengah - BeritaSatu

BACA JUGA


Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Ketegangan Timur Tengah - BeritaSatu

New York, Beritasatu.com - Harga minyak dunia menguat pada penutupan perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB (13/7/2019), karena ketegangan di Timur Tengah. Meski demikian, kenaikan dibatasi kekhawatiran surplus minyak mentah global.

Patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, naik tipis US$ 0,01 menjadi US$ 60,21 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman September naik US$ 0,20 menjadi US$ 66,72 per barel di London ICE Futures Exchange.

Kementerian Luar Negeri Iran mendesak Inggris untuk melepaskan tanker minyaknya yang disita Inggris di Selat Gibraltar pekan lalu, kantor berita resmi IRNA melaporkan pada Jumat (12/7/2019).

"Klaim Inggris atas kapal tanker minyak secara hukum tidak sah," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi kepada IRNA.

Pada Kamis lalu (11/7/2019), Marinir Kerajaan Inggris di Selat Gibraltar menangkap kapal Iran yang menuju Suriah karena dianggap melanggar sanksi Uni Eropa.

Pejabat menteri luar negeri Spanyol mengatakan penyitaan Grace 1 atas permintaan Amerika Serikat (AS).

Mousavi mendesak Inggris untuk tidak memasuki apa yang disebutnya "permainan berbahaya Amerika Serikat."

Harga minyak naik karena pelaku pasar khawatir bahwa meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dapat mengganggu aliran pengiriman minyak global.

Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat (12/7/2019) bahwa pasar minyak menunjukkan surplus global 0,5 juta barel per hari (bph) pada kuartal kedua tahun ini dibandingkan ekspektasi sebelumnya defisit 0,5 juta barel per hari. "Surplus ini menambah persediaan besar yang terlihat pada paruh kedua 2018 ketika produksi minyak melonjak begitu pertumbuhan permintaan mulai goyah," kata IEA.

Sebuah laporan terpisah oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Kamis (11/7/2019) menunjukkan tren kenaikan produksi di luar grup memperlihatkan surplus pasokan, meskipun OPEC menekan produksi.

Sumber: Xinhua, Antara


Share on Google Plus

- Silly

-.

0 Comments :

Post a Comment