Judul Postingan : Wisata Sejarah Aceh, ke Tempat Mata Uang Sebelum Rupiah Dibuat - Tempo
Share link ini: Wisata Sejarah Aceh, ke Tempat Mata Uang Sebelum Rupiah Dibuat - Tempo
Wisata Sejarah Aceh, ke Tempat Mata Uang Sebelum Rupiah Dibuat - Tempo
TEMPO.CO, Banda Aceh - Salah satu objek wisata sejarah yang menarik dikunjungi adalah Museum Kota Langsa. Museum yang memiliki nama lain Balee Juang atau Balai Juang berdiri di sebuah bangunan putih peninggalan Belanda.
Balee Juang terletak di Jalan A. Yani, Kota Langsa, Aceh. Di dalamnya tersimpan berbagai koleksi benda bersejarah, seperti Al-Quran kuno, keramik kuno, piring saladon, guro saladon, senjata perjuangan, perhiasan, termasuk uang bon kontan yang menjadi alat tukar di Aceh, sebelum mata uang rupiah berlaku.
Kepala Seksi Cagar Budaya dan Museum Dinas Pendidikan dan Kabudayaan Kota Langsa, Aceh, Riza Arizona mengatakan museum tersebut baru diresmikan dan terbuka untuk umum pada 22 Januari 2019. "Kami berharap museum ini menjadi tujuan wisata dan kajian sejarah masyarakat," kata Riza.
Riza menceritakan awal mula sebelum bangunan itu menjadi Museum Kota Langsa. Gedung yang berdiri pada 1920 itu merupakan kantor pedagangan Hindia - Belanda. "Sejalan dengan pergerakan kemerdekaan Indonesia, bangunan ini direbut oleh pejuang-pejuang kemerdekaan untuk dijadikan sebagai tempat perkumpulan para pejuang di masa itu," katanya.
Ketika Bung Karno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, masyarakat Aceh langsung menghapus mata uang Belanda sebagai alat tukar. Sembari menunggu dikeluarkannya mata uang Republik Indonesia, penguasa daerah pada masa itu menerbitkan Bon Kontan bernilai 100 dan 250 sebagai alat tukar.
Uang tersebut dicetak pada 1949 di Balee Juang tersebut. "Terjadi peristiwa bersejarah di gedung ini. Di sini tempat mencetak Bon Kontan, yaitu mata uang Indonesia sebagai alat tukar di masa itu, dan sampai sekarang masih tersimpan koleksi Bon Kontan di museum ini," katanya.
Gedung ini pernah digunakan sebagai kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau Bappeda Aceh Timur. Kemudian terjadi pemekaran daerah Aceh pada 2001. Bangunan itu terlepas dari wilayah administrasi Aceh Timur dan menjadi bagian dari Kota Langsa.
Untuk melengkapi benda bersejarah di Museum Kota Langsa, Riza menjelaskan, pemerintah telah membeli sejumlah koleksi pada 2015 hingga 2017. "Selain membeli benda bersejarah, kami juga menerima hibah dari para kolektor," ucap dia.
0 Comments :
Post a Comment