Yogyakarta Kaji Opsi Urai Jalur Wisata Terpadat - Travel Tempo.co

Yogyakarta Kaji Opsi Urai Jalur Wisata Terpadat - Travel Tempo.co Rss Online Yogyakarta Kaji Opsi Urai Jalur Wisata Terpadat - Travel Tempo.co, Wisata,

Judul Postingan : Yogyakarta Kaji Opsi Urai Jalur Wisata Terpadat - Travel Tempo.co
Share link ini: Yogyakarta Kaji Opsi Urai Jalur Wisata Terpadat - Travel Tempo.co

BACA JUGA


Yogyakarta Kaji Opsi Urai Jalur Wisata Terpadat - Travel Tempo.co

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta mengungkap terdapat ruas jalan di tengah perkotaan Jogja, yang selama ini kerap menyumbang sumbu kemacetan khususnya saat akhir pekan.

Hasil kajian Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta mengambil sampel Jalan Sultan Agung dan Jalan Parangtritis, yang berjarak kurang dari dua kilometer dari Jalan Malioboro, terutama saat hari Sabtu dan Minggu.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogayakarta Agus Arif Nugroho mengungkap hasil kajian pada kedua ruas jalan itu pada hari Sabtu dan Minggu saja, bisa ada 1.100 unit bus pariwisata berlalu lalang sepanjang hari.

"Bis-bis tersebut tiba di Yogya dinihari, kemudian berjalan menuju obyek wisata dan kembali lagi pada jam 14.00 – 16.00 WIB lalu mulai merayap masuk mendekati kawasan Malioboro," ujar Agus di sela forum bersama pelaku usaha transportasi di Yogya 12 September 2019.

Pada forum bertajuk 'Roadmap Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Angkutan Jalan Guna Memantapkan Penyediaan Wadah Kepada Road Map Angkutan Penumpang Umum DIY' itu, Agus menuturkan tingginya trafik itu yang menyebabkan kemacetan di beberapa ruas jalan utama Kota Yogya kala akhir pekan.

"Terlebih kantong-kantong parkir yang ada juga berada di pusat kota," ujarnya.

Dinas Perhubungan pun merekomendasikan perlunya penataan dan tata kelola lalu lintas menyeluruh, untuk memecah potensi kemacetan itu. Baik dari sisi parkir, arus kendaraan, maupun moda transportasinya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menuturkan kondisi kemacetan di beberapa ruas jalan Kota Yogyakarta mendesak diselesaikan sejak awal.

Heroe khawatir bila ke depan bandara baru Yogyakarta International Airport beroperasi secara penuh dan arus kendaraan dari tol masuk Yogyakarta dibuka, menyebabkan volume kendaran yang masuk ke Yogyakarta lebih meningkat drastis.

"Perencanaan jangka panjang untuk mengantisipasi kondisi tersebut harus dilakukan mulai sekarang," ujar Heroe.

Heroe menuturkan ada beberapa opsi untuk persoalan itu. Dari mulai penerapan jalan satu arah, penggunaan sistem ganjil genap hingga three in one.

Namun selain opsi itu, Heroe mengungkapkan bisa juga menggunakan sistem transportasi saling kait dari hulu sampai hilir, yang saling menghubungkan antar terminal, antar destinasi wisata dengan melibatkan Kabupaten se-DIY.

Pemerintah Kota Yogyakarta, ujar Heroe, siap terbuka jika ke depan pengurusan perizinan mendirikan bangunan (IMB) disyaratkan memiliki lahan parkir yang bisa dimanfaatkan bersama.

"Salah satu penggerak ekonomi Yogyakarta adalah pariwisata. Karena itu kenyaman wisatawan dalam menempuh perjalanan saat berwisata di Yogyakarta harus nyaman, agar Yogyakarta bisa tetap menjadi destinasi utama," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO



Share on Google Plus

- Silly

-.

0 Comments :

Post a Comment