Judul Postingan : Kelola Desa Wisata, Jangan Sebatas Jual Tiket Destinasi - Jawa Pos
Share link ini: Kelola Desa Wisata, Jangan Sebatas Jual Tiket Destinasi - Jawa Pos
Kelola Desa Wisata, Jangan Sebatas Jual Tiket Destinasi - Jawa Pos

Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Pengelolaan dan Pengembangan Daya Tarik Sarana Wisata Disparbudpora Klaten Ahmad Susanto. Pihaknya mengharapkan ke depan desa wisata sudah mulai menawarkan berbagai pilihan paket wisata yang menarik sesuai potensi yang dimiliki.
”Jadi desa wisata itu yang pertama dari sisi pengelolaannya benar-benar mencerminkan desa wisata. Tentunya juga mampu memberdayakan masyarakat. Jadi yang dijual ke wisatawan itu lebih ke paket wisata,” jelas Ahmad, Jumat (27/9).
Salah satu desa yang punya prestasi bagus yakni Desa Wisata Jarum, Kecamatan Bayat. Desa itu meraih juara 3 kategori pengelolaan desa wisata terbaik dalam gelaran Desa Wisata Jawa Tengah pada Juli lalu.
Ahmad mencontohkan, Desa Wisata Jarum tidak sekadar mampu memproduksi batik tulis berbagai motif. Tetapi sudah mulai menawarkan sejumlah paket kepada wisatawan yang dikelola kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat.
“Saya harap dengan adanya paket wisata itu memberikan efek bagi hidupnya kegiatan kepariwisataan di desa tersebut. Masyarakat menjadi lebih terberdayakan karena ada aktivitas di dalamnya. Jadi tidak hanya menjual produk, tetapi juga paket wisata,” jelasnya.
Ahmad pun mengapreasi Festival Batik Jarum yang digelar rutin setiap tahun. Dalam event itu dihadirkan sejumlah stand yang memamerkan berbagai produk kerajinan dan kegiatan budaya guna menarik wisatawan.
“Selain Jarum, saat ini desa wisata yang kami pandang pengelolaannya cukup baik adalah Sidowayah di Kecamatan Polanharjo. Apalagi di Desa Sidowayah sudah memiliki paket wisata lewat kampung dolanannya. Ada juga Desa Danguran di Kecamatan Klaten Selatan karena terdapat paket wisata pembuatan wayang,” papar Ahmad.
Sementara itu, salah satu pengurus Pokdarwis Desa Wisata Jarum Pompi Yulius mengatakan, penawaran paket wisata kepada wisatawan di desanya sudah berjalan beberapa tahun belakangan. Di antaranya ada paket edukasi batik, paket budaya hingga paket live in.
“Lewat paket wisata yang kita tawarkan itu wisatawan bisa membatik dengan media kain. Bisa juga membatik di media kerajinan kayu. Sedangkan di paket budaya bisa menyaksikan tari-tarian tradisional serta edukasi karawitan gamelan,” jelasnya.
Menariknya, pada paket live in wisatawan bisa melihat langsung proses pembuatan batik tulis hingga edukasi karawitan. Wisatawan akan tinggal di homestay yang sudah disediakan pihak pengelola. (ren/ria)
(rs/ren/per/JPR)
0 Comments :
Post a Comment