Judul Postingan : Teknologi Pengereman Bebas Gesekan - Koran Jakarta
Share link ini: Teknologi Pengereman Bebas Gesekan - Koran Jakarta
Teknologi Pengereman Bebas Gesekan - Koran Jakarta
Salah satu perusahaan yang tidak bisa lepas dari keberadaan mobil listrik adalah Bosch. Perusahaan Jerman ini saat ini menjadi pemasok komponen untuk kendaraan listrik terdepan dan menawarkan teknologi terbaru yang ramah linkungan.
Pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, Bosch menampilkan beragam teknologi yang mendukung hadirnya mobil listrik sebagai kendaraan masa depan. Teknologi tersebut berupa pengereman regeneratif tanpa gesekan, dan baterai untuk kendaraan listrik atau hibrida.
“Di Bosch, kami mencapai kemajuan berarti dalam tiga domain mobilitas, konektivitas, automasi, dan elektrifikasi,” papar Direktur Pelaksana Bosch Indonesia Andrew Powell, di Tangerang.
Teknologi Bosch terbaru adalah ESPhev + iBooster yaitu sistem pengereman regeneratif dan bebas emisi untuk kendaraan hibrida atau listrik. Sistem ini mengubah tenaga pengereman dari pengemudi menjadi lebih optimal sehingga kendaraan dapat berhenti dengan aman dan nyaman.
Powell menuturkan sistem pengereman menjadi pusat perhatian publik saat ini. Hal ini kerana pengereman menghasilkan polusi partikulat dari lalu lintas bukan disebabkan oleh penggunaan bahan bakar, melainkan oleh jalan, ban dan keausan rem.
Menurut badan lingkungan negara Jerman, rem dan ban bertanggung jawab atas 32 persen emisi partikulat yang berasal dari kegiatan mengemudi, sekitar setengahnya berasal dari debu rem. “Karenanya, mengurangi debu rem secara signifikan sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas udara, terutama di kota-kota besar,” kata Powell.
Sistem pengereman regeneratif memungkinkan pemulihan energi dari proses pengereman daripada pengereman gesek, sehingga menjadikan proses pengereman bebas dari emisi. Mesin pembakaran yang lebih efisien membutuhkan sistem pengereman tanpa-vakum yang modular dengan skala yang fleksibel.
iBooster dari Bosch, booster rem elektromekanis, cocok untuk semua konfigurasi drivetrain kendaraan hibrida maupun listrik. Booster rem tanpa-vakum ini memperpendek jarak pengereman dan membuat kendaraan hibrida maupun listrik menjadi lebih efisien dengan mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi CO2.
Saat dikombinasikan dengan ESPhev, yaitu sistem pengereman regenerative berbasis vakum untuk kendaraan hibrida dan listrik, pemulihan energi yang dihasilkan dapat mengurangi debu rem hingga 95 persen.
Baterai untuk Mobil Hibrida
Bosch juga meluncurkan teknologi hibrida lebih terjangkau dengan baterai hibrida 48-volt Baterai inovatif 48-volt dari Bosch distandarisasi untuk memudahkan integrasi dengan modelmodel kendaraan baru dari mobil kompak, mobil mini, sampai mobil mikro.
Bosch memperkirakan sekitar 15 juta kendaraan dengan baterai hibrida 48 volt akan mulai melaju di jalan raya pada 2025 mendatang.
Mobilitas terhubung dan terelektrifikasi dengan sistem eScooter terintegrasi Berbagai studi menyatakan bahwa sekitar 100 juta kendaraan listrik ringan akan diproduksi di seluruh dunia hingga 2020. Di Indonesia sendiri, Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) telah menetapkan target untuk mengembangkan 2,1 juta sepeda motor listrik pada 2025 mendatang.
Untuk mengubah berkendara menjadi pengalaman yang luar biasa, Bosch menawarkan sistem solusi terintegrasi untuk seluruh segmen performa kendaraan, mulai 0,35 kW hingga 10 kW dengan beragam solusi motor yang berbeda, yang menyelaraskan ponsel pintar, layar penampil eScooter, aki, dan pengisi daya secara sempurna.
Powell mengatakan, Pemerintah Indonesia berharap jumlah kendaraan listrik di negara ini dapat mencapai 20 persen dari keseluruhan moda yang ada kelak, atau sekitar 400.000 unit pada 2025 mendatang.
“Bosch siap mendukung percepatan mobilitas listrik di Indonesia melalui ragam teknologi masa depan kami, baik untuk mobil maupun kendaraan roda dua,” tambah Powell. hay/E-6
0 Comments :
Post a Comment