Judul Postingan : Olahraga Lari dengan Masker, Apakah Tepat? - Gaya Tempo.co
Share link ini: Olahraga Lari dengan Masker, Apakah Tepat? - Gaya Tempo.co
Olahraga Lari dengan Masker, Apakah Tepat? - Gaya Tempo.co
TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga lari adalah salah satu aktivitas mudah dan murah. Tak heran, ia pun sangat digemari banyak orang. Sayangnya, karena banyak polusi udara di Jakarta, tak jarang seseorang akhirnya berlari dengan menggunakan masker. Salah satu figur publik yang berlari dengan masker adalah presenter Daniel Mananta. Apakah lari dengan masker disarankan untuk menangkal udara jahat di Jakarta?
Dalam acara media gathering kedokteRAN 2019 di Jakarta, dokter yang sekaligus ketua pelaksana Jack Pradono Handojo mengatakan bahwa penggunaan masker sebaiknya dihindari. Menurutnya, dengan menggunakan masker, pertukaran oksigen melalui nafas yang terhambat. “Nafas rata-rata per menit itu antara 12 hingga 16 kali. Tapi ketika olahraga, menjadi dua kali lipat. Kalau pakai masker, rasanya seperti nafas lewat sedotan dan dihalangi tembok,” katanya pada Rabu, 21 Agustus 2019.
Ada beberapa masalah kesehatan yang perlu diwaspadai ketika berlari masih menggunakan masker. Beberapa penyakit yang bisa dialami orang itu adalah iskemia atau yang lebih dikenal masyarakat awam dengan istilah engap atau tersengal. “Sehingga nantinya sangat mungkin kolaps atau pingsan. Anda tujuan olahraga kan ingin sehat dan bukan malah sakit kan?,” katanya.
Ia pun lebih menyarankan untuk memperhatikan lokasi dan waktu yang tepat saat berolahraga. Dalam menentukan lokasi, ada baiknya memilih tempat yang banyak hijau seperti taman. Untuk waktu, Jack lebih meminta Anda untuk memilih saat pagi saja.
“Supaya tetap bisa olahraga bebas tanpa masker, mungkin menjauhi lokasi seperti di pinggir jalanan. Tapi pilih yang rendah polusi udara seperti gedung olahraga atau taman kota. Waktunya juga pagi hari karena minim kendaraan yang membawa polusi itu,” katanya.
0 Comments :
Post a Comment