Judul Postingan : Ridwan Kamil Ingatkan Kepala Daerah Jaga Persatuan - Kompas.com - KOMPAS.com
Share link ini: Ridwan Kamil Ingatkan Kepala Daerah Jaga Persatuan - Kompas.com - KOMPAS.com
Ridwan Kamil Ingatkan Kepala Daerah Jaga Persatuan - Kompas.com - KOMPAS.com
BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengingatkan para kepala daerah di Jabar agar selalu menjaga persatuan.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri halalbihalal dengan para kepala daerah beserta forum komunikasi pimpinan daerah di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Selasa (11/6/2019).
Dalam kesempatan itu hadir juga mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, mantan penjabat Gubernur Jabar M Iriawan, Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Safriadi, para sekda kota kabupaten dan para kapolres di Jabar.
Baca juga: 30 Menit Penjelasan Ridwan Kamil dan Ustaz Rahmat soal Desain Masjid Al Safar
Dalam pidatonya, pria yang akrab disapa Emil itu merasa prihatin dengan kondisi masyarakat yang sering berselisih lantaran perbedaan pilihan politik.
"Nikmat iman Islam itu membuat kita punya tujuan yaitu ibadah. Makanya jadi Gubernur juga niatnya semata karena ibadah. Ada awal pasti ada akhir, jadi jangan khawatir pasti berhenti. Jadi yang masih ngomongin politik nanti saja 2023. Sekarang mah bangun ukhwah bangun Jabar juara lahir batin," ujarnya.
Emil menjelaskan, masyarakat harus bisa bersyukur dengan nikmat berbangsa dan bernegara yang Allah berikan. Sebab, tidak semua manusia mendapat kenyamanan bernegara seperti warga Afganistan dan Suriah yang masih berperang.
"Kadang saya sedih politik sering memisahkan kita padahal kita sesama muslim. Saya hanya ingin mengingatkan, urusan duniawi jangan merusak ukhwah Islamiyah kita. Termasuk urusan pilihan presiden, berbeda tapi syahadat kita sama. Seringkali ini antar mukmin bertengkar termasuk yang dihadapi hari ini, itu kesedihan yang bisa jadi renungan," jelasnya.
Baca juga: Ridwan Kamil: Angka Kecelakan Angkutan Lebaran di Jabar Menurun
Menurut Emil, rusaknya sebuah negara muncul dari peperangan yang dipicu oleh kebencian dan provokasi.
"Kerusuhan datang dari kebencian yang diumbar dari beragam media, kebencian di media datang dari provokasi dan pikiran. Maka marilah kita berdamai sejak dari pikiran. Saya titip di era digital mari jaga semua potensi yang menimbulkan polemik, kontroversi, perpecahan, sejak dari pikiran. Jaga lisan, jaga tulisan postingan," ungkapnya.
0 Comments :
Post a Comment