Judul Postingan : Fintech Masuk 'Top 50' Startup Juara di Dunia, Ini Dia Kekuatan Grab! - CNBC Indonesia
Share link ini: Fintech Masuk 'Top 50' Startup Juara di Dunia, Ini Dia Kekuatan Grab! - CNBC Indonesia
Fintech Masuk 'Top 50' Startup Juara di Dunia, Ini Dia Kekuatan Grab! - CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan rintisan bukan tidak mungkin bisa menguasai dunia. Kekuatannya tak bisa dipandang sebelah mata karena mampu menembus dan mengganggu pasar konvensional alias disrupsi.CNBC International kembali membuat daftar 50 perusahaan yang mendisrupsi atau 'mengganggu' pasar untuk tahun ketujuh di 2019 ini.
Daftar Disruptor 50 ini menampilkan perusahaan-perusahaan swasta, mulai dari bioteknologi, pembelajaran mesin (machine learning) hingga transportasi, ritel, dan pertanian, yang inovasinya telah mengubah dunia dan memicu persaingan antara negara-negara adidaya, seperti Amerika Serikat (AS) dan China.
Perusahaan baru yang berpikiran maju ini mengidentifikasi ceruk pasar yang belum dieksploitasi yang berpotensi menjadi bisnis bernilai miliaran dolar, yang sebagian besar memang sudah menjadi bisnis bernilai miliaran dolar.
Mengalahkan perusahaan-perusahaan raksasa bukanlah hal yang mudah. Tetapi CNBC juga memberi peringkat bagi perusahaan-perusahaan yang didukung modal ventura membukukan kinerja terbaik.
Secara agregat, 50 perusahaan tersebut telah mengumpulkan lebih dari US$46 miliar (Rp 665,5 triliun) dari modal ventura dengan valuasi lebih dari US$266 miliar, menurut data PitchBook, dilansir dari CNBC International, Kamis (16/5/2019).
Foto: Penentuan tarif Ojek Online (CNBC Indonesia/Tias Budianto)
|
Perusahaan tersebut banyak yang sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, terlepas dari kita mengetahuinya atau tidak. Dan yang paling tak asing adalah Grab.
Seperti apa kekuatan Grab?
Perusahaan ini didirikan oleh teman sekelas dari Harvard Business School, Anthony Tan dan Tan Hooi Ling. Perusahaan yang berbasis di Singapura yang berkembang pesat di seluruh Asia Tenggara ini telah berubah menjadi platform seluler terkemuka yang menawarkan segalanya, mulai dari transportasi dan layanan keuangan hingga belanja kebutuhan sehari-hari.
Pada November, startup ini memperkenalkan GrabWheels, bisnis skuter on-demand, setelah mengakuisisi bisnis Uber di Asia Tenggara pada Maret 2018. Kesepakatan itu mengintegrasikan bisnis ride-hailing dan pengiriman makanan di Asia Tenggara ke dalam platform Grab, yang mencakup operasi di Kamboja, Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Platfrom tersebut juga menyajikan Grab Financial yang menawarkan beragam produk, termasuk layanan pembayaran digital, GrabPay. Pada Oktober perusahaan bermitra dengan MasterCard untuk mengeluarkan kartu prabayar bagi yang tidak memiliki rekening bank.
Dalam rentang lima bulan tahun lalu, total volume pembayaran Grab Financial meningkat lebih dari dua kali lipat sehingga menjadikannya platform pembayaran mobile terkemuka di Asia Tenggara. Saat ini Grab memiliki lebih dari 9 juta pengusaha mikro di platformnya dan aplikasi ini telah diunduh lebih dari 144 juta kali.
Grab sejauh ini telah mengumpulkan US$ 10 miliar lebih dari para investor, termasuk US$ 1,5 miliar pada Maret dari Vision Fund milik SoftBank.
(dru)
0 Comments :
Post a Comment