Judul Postingan : Mahalnya Tiket Pesawat Bikin Ekonomi Daerah Tekor - detikFinance
Share link ini: Mahalnya Tiket Pesawat Bikin Ekonomi Daerah Tekor - detikFinance
Mahalnya Tiket Pesawat Bikin Ekonomi Daerah Tekor - detikFinance
Jakarta - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menilai tingginya harga tiket pesawat di Indonesia memberikan dampak besar terhadap perekonomian, khususnya di daerah.Anggota Hipmi Ajib Hamdani mengatakan perekonomian daerah akan terdampak karena penumpang akan mengalami penurunan.
"Impact bukan hanya di kita (di pusat) tapi di daerah," ujar Ajib di Jakarta, Kamis (4/4/2019).
Ajib mencontohkan, salah satu dampak tingginya harga tiket pesawat bagi perekonomian daerah adalah tingkap okupansi kamar hotel, serta kegiatan jual beli di rumah makan.
"Ketika saya jarang datang ke daerah ini yang impact-nya daerah lho tingkat hunian hotelnya merekanya restoran dan cafenya dia membawa multiplayer efek," kata Ajib.
Ketua Hipmi Tax Center ini juga mengungkapkan bahwa aturan baru mengenai batasan harga tiket pesawat tidak ideal. Pasalnya, Kementerian Perhubungan hanya menaikkan harga batas bawah.
"Jadi sekali lagi Hipmi mendukung bagaimana tiket lebih diatur sehingga ekonomi cost masyarakat bisa ditekan dgn baik, maka kesejahteraan itu akan balik ke kita semua jadi itu pandangan hipmi secara umum," ungkap dia.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah menetapkan batas bawah harga tiket pesawat menjadi 35% dari sebelumnya 30%. Kebijakan ini dinilai tak efektif dan hanya melindungi maskapai penerbangan.
Peneliti INDEF Nailul Huda menjelaskan dengan aturan pemerintah terkait batas bawah harga tiket pesawat justru membuat maskapai lebih bebas memilih untuk 'memainkan' harga tiket.
"Adanya aturan ini membuat maskapai bebas untuk menaikkan harga, memang harganya masih dalam range batas tersebut. Tapi ini artinya jika dinaikkan batas bawahnya, maka harga yang paling rendah yang saat ini sudah ditawarkan ke masyarakat akan naik," kata Nailul saat dihubungi detikFinance, Selasa (2/4/2019). (hek/dna)
0 Comments :
Post a Comment