Judul Postingan : Kisah Keyla Gadis 9 Tahun Terjun ke Bisnis Desainer - detikFinance
Share link ini: Kisah Keyla Gadis 9 Tahun Terjun ke Bisnis Desainer - detikFinance
Kisah Keyla Gadis 9 Tahun Terjun ke Bisnis Desainer - detikFinance
Jakarta - Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Begitu peribahasa yang tepat untuk desainer cilik Akeylanaraya Alyandina. Di usianya yang masih belia, 9 tahun, Keyla, sudah menjalankan usaha sekaligus prestasi membanggakan sebagai sebagai perancang busana.Keyla mengatakan sudah menaruh minat pada dunia fashion sejak usia 5 tahun. Sang ibu, Inawati, kebetulan seorang pengusaha konveksi yang juga memiliki butik. Rumahnya yang berada di Taman Wisma Asri Bekasi ini, dipenuhi gambar mode dan rupa-rupa fashion pakaian memunculkan ketertarikan Keyla pada dunia gambar menggambar beragam motif pakaian.
"Dari usia 5 tahun Keyla senang gambar-gambar, belajarnya sendiri. Kadang lihat-lihat model pakaian dari televisi, pengin buat pakaian yang sama. Malah kadang dapat inspirasi dari fashion pas main game," ucap Keyla malu-malu saat ditemui di Rumah Kreatif Bersama (RKB) Bank BNI di Inacraft 2019, Rabu (23/4/2019).
Keyla yang bersekolah homeschooling ini mengaku sering meniru gambar desain ibunya, kemudian langsung mempraktikan dengan menggunakan alat gambar spidol. Tahu bakat dan hobi anak bungsu dari 5 bersaudara ini dalam menggambar desain pakaian, sang ibu langsung mengikutkan anaknya kursus secara online pada sekolah desainer di Jakarta."Jadi awalnya kan otodidak setelah lihat-lihat gambar di rumah, saya kursuskan saja secara online. Ada tempatnya, jadi mereka kirim-kirim contoh gambarnya untuk kemudian dikreasikan lagi sama Keyla. Saya lihat dari kecil suka menggambar," kata Ina, sang ibu.
Rupanya, sambung Ina, karya fashion buah corat-coret anaknya cukup diminati pasar. Selalu ada saja yang datang meminta dibuatkan desain fashion oleh Kayla. Pelanggannya beragam, dari artis cilik, tetangga, ibu-ibu pengajian, hingga pemerintah daerah untuk keperluan acara seperti karnaval.
Foto: Muhammad Idris/Detikcom
|
"Jasa desainer Keyla relatif, ada yang Rp 500.000 sampai Rp 1.500.000, tergantung tingkat kesulitan. Biasanya juga, Keyla buatkan desain saja, untuk kemudian dibuat pakaian jadi sama komunitas difabel. Jadi Keyla buatkan motifnya, nanti konveksinya dikerjakan Kombas (Komunitas Batik Bekasi)," ungkap Ina.
Selain melakukan pemasaran bersama dengan Kombas, Keyla juga aktif berpromosi lewat media sosialnya, terutama Instagram. Meski tak selalu ada permintaan, dalam sehari, Keyla rata-rata bisa menggambar satu atau dua desain pakaian pesanan.
Selain itu, karya Keyla juga rajin diikutkan dalam Parade Fashion and Craft di Kota Bekasi, serta beberapa kali dalam festival pemerintah daerah seperti Lamongan dan Yogyakarta. Bahkan, sudah dua kali diundang ke luar negeri yakni Antonim University of Beirut Lebanon dan Fashion Show Anak di Moskow.
"Pertama ke Moscow tahun 2017, itu acara fashion. Kemudian kedua di Beirut, itu acara musikalisasi anak-anak pengungsi dimana Keyla merancang desain pakaian yang dipakai anak-anak pengungsi yang bernyanyi, dan yang memainkan musiknya para tentara perdamaian PBB," ujar Ina.
"Keyla juga ada butik sendiri," tambah Keyla yang mengaku sangat mengidolakan pelawak Sule ini.
Akeyla memang bercita-cita jadi profesional desainer dan bisa membawa karyanya yang dibuatnya sendiri ke berbagai negara. Dia mengaku sangat antusias menggambar desain pakaian-pakaian tradisional Indonesia, khususnya yang berbahan kain batik.
"Pokoknya batik, Keyla suka buatin desainnya," kata Keyla sambari menunjukkan batik yang dikenakannya sendiri.
Keyla merupakan satu dari 10 pelaku usaha UMKM yang menjadi peserta Rumah Kreatif BUMN (RKB) Binaan BNI di Inacraft 2019. Keikutsertaan dalam pameran diharapkan bisa memperluas pasar. Hingga saat ini, BNI telah memiliki 44 Rumah Kreatif BUMN dengan 164.226 Mitra Binaan dan 21 Kampoeng BNI dengan 977 Mitra Binaan yang tersebar di seluruh Indonesia. (ega/hns)
0 Comments :
Post a Comment