Judul Postingan : Game's Final, Tanda Dimulainya Bisnis Digital - Jawa Pos Radar Malang
Share link ini: Game's Final, Tanda Dimulainya Bisnis Digital - Jawa Pos Radar Malang
Game's Final, Tanda Dimulainya Bisnis Digital - Jawa Pos Radar Malang
MALANG KOTA – Malang Esport Summit 2019 yang digagas Jawa Pos Radar Malang sudah berakhir kemarin (3/3). Ini sekaligus menandai dimulainya pengembangan game di dunia kampus dan bisnis. Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) siap mendorong gamers berkreasi di kampus dan di dunia bisnis.
Bertempat di auditorium Multikultural Unikama, gamers berebut menjadi yang terbaik. Setelah sebelumnya lolos babak penyisihan yang digelar di hall Malang City Point (MCP), 79 gamers Player Unknown Battleground (PUBG) dan gamers Mobile Legend Bang Bang (ML) berebut jadi juara di babak 32 besar. ”Para gamers sudah semarak sejak pagi. Mereka serius untuk bertarung menjadi juara. Kami juga tampilkan event ini livestreaming,” kata ketua panitia, Iwan Pramadesetiawan, kemarin.
Bagaimana keseruan para gamers dan juara masing-masing kategori lomba, bisa mengunjungi radarmalang.id.
Kepala Pusat Bisnis dan Kewirausahaan Unikama Jacob Win menyatakan, event kali merupakan ajang gamers beraksi dan menunjukkan diri menjadi yang terbaik. Buktinya, dia menyatakan, pihaknya melihat antusiasnya para peserta di area kampus tersebut. Unikama, dia melanjutkan, memang membidik talenta milenial untuk berkembang dalam bidang teknologi dan bisnis. ”Kami siap mewadahi milenial yang memang tertarik dengan dunia game,” tuturnya.
Pihaknya mengajak gamers untuk berkarya dalam pendidikan formal. Unikama sendiri, dia menyatakan, memiliki program studi teknik informatika yang sudah menghasilkan penelitian dan inovasi berbasis digital. Menurut dia, gamers tidak boleh berhenti pada kegemarannya bermain saja, tapi juga bisa mengembangkan aplikasi dan inovasi. ”Kuliah teknik informatika itu kan hard skill, Unikama mendukung mahasiswa dan generasi milenial untuk mengembangkan bakatnya di bidang esport,” kata Jacob.
Dengan hasil karya mahasiswa dan milenial tersebut, dia menyatakan, tentu dapat menghasilkan nilai bisnis. Jadi ibaratnya, bermain game sambil berwirausaha. Apalagi, kata dia, games sudah menjadi hobi para gamers. ”Kami dorong yang seperti ini masuk ke ranah bisnis, mahasiswa dan milenial mampu melakukannya. Kami bantu lewat pembekalan keahlian hingga pemasarannya,” tandas dia.
Pewarta : Fajrus Shidiq
Copy Editor : Dwi Lindawati
Penyunting : Abdul Muntholib
Fotografer : Kholid Amrullah
0 Comments :
Post a Comment