Belum Bisa Bersaing di Level Dunia, Performa Chrismonita Tetap Dinilai Impresif - Pikiran Rakyat

Belum Bisa Bersaing di Level Dunia, Performa Chrismonita Tetap Dinilai Impresif - Pikiran Rakyat Rss Online Belum Bisa Bersaing di Level Dunia, Performa Chrismonita Tetap Dinilai Impresif - Pikiran Rakyat, Dunia, Internasional,

Judul Postingan : Belum Bisa Bersaing di Level Dunia, Performa Chrismonita Tetap Dinilai Impresif - Pikiran Rakyat
Share link ini: Belum Bisa Bersaing di Level Dunia, Performa Chrismonita Tetap Dinilai Impresif - Pikiran Rakyat

BACA JUGA


Belum Bisa Bersaing di Level Dunia, Performa Chrismonita Tetap Dinilai Impresif - Pikiran Rakyat

PRUSZKOW, (PR).- Satu-satunya wakil Indonesia di UCI World Track Championship 2019, Pruszkow Polandia, Crismonita Dwi Putri, dinilai tampil cukup impresif. Dia memang belum bisa bersaing dengan para pembalap dunia, namun catatan waktunya di nomor 500 meter time trial putri mengalami peningkatan. 

Secara peringkat, di babak kualifikasi, Crismonita hanya menempati posisi 23 dari 26 pembalap yang ikut serta. Hanya saja, catatan waktunya mengalami peningkatan dibandingkan saat tampil di Asian Track Championship (ATC) 2019 di Jakarta, dua bulan lalu. Ketika itu, dia menghasilkan waktu 35,981 detik.

Berlomba di BGZ Arena, Sabtu, 2 Maret 2019, dia mencatatkan waktu 35,182 detik. Dia bersaing dengan peraih emas Commonwealth Games 2010, Kaarle McCulloch (Australia), yang kemarin menghasilkan waktu 33,798 detik di heat ke-7. 

Manajer Timnas Balap Sepeda Indonesia, Budi Saputro, mengatakan, dia dan tim pelatih cukup kaget dengan pencatatan waktu Crismonita. Pasalnya, saat perhitungan dan melihat hasil latihan, peningkatan waktunya dinilai tidak terlalu jauh.

"Ini di luar ekspektasi. Dalam artian bagus, ya, karena peningkatannya cukup signifikan dibandingkan di ACC kemarin. Tim pelatih di awal hanya memperkirakan kenaikan waktunya berada di 35,4 detik atau 35,5 detik. Tapi ternyata lebih tajam lagi," ungkapnya melalui pesan singkat.

Sebenarnya, Crismonita lebih sering tampil di nomor sprint. Namun, karena sprint poinnya belum mencukupi, maka dia turun di nomor time trial. Di nomor time trial ini, menurut sang Pelatih Dadang Haries, justru poinnya bisa mencukupi.

"Ini merupakan pertama kalinya ada pembalap Indonesia yang bisa ambil bagian di Kejuaraan Dunia Trek. Karena dengan regulasi UCI (Federasi Balap Sepeda Internasional) yang sangat ketat menuju ke Kejuaraan Dunia ini, membuat cukup sulit untuk bisa meloloskan wakil. Karena selain jumlah poin, juga jumlah atlet diperhitungkan," imbuhnya.

PB ISSI apresiasi dengan beri beasiswa 

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Seluruh Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari, mengapresiasi kerja keras atletnya. Hasil kejuaraan ini, kata dia, harus menjadi pengalaman untuk PB ISSI.

"Pengalaman yang baik karena ini kali pertama kepengurusan kami mengirimkan atlet di Kejuaraan Dunia. Ini bisa jadi pengalaman bagi tim manajer, pelatih dan  semuanya untuk meningkatkan performa dan menambah jaringan, terutama ke UCI (Federasi Balap Sepeda Internasional)," kata Okto. 

Prestasi bagus yang dicatatkan Crismonita dan dua pebalap disiplin lainnya dalam dua tahun belakangan, menurut Okto, akan dihadiahi UCI dengan program beasiswa ke Swiss. Beasiswa tersebut akan berjalan hingga Olimpiade Tokyo 2020. 

"Beasiswa ini untuk menambah kepercayaan diri mereka di Olimpiade karena olahraga ini terukur. Tidak ada yang instan, semua harus dipersiapkan matang. Ini sudah on the track, tinggal kami konsisten dan pemerintah serta stakeholders mendukung. Kami yakin bisa jadi nomor pendulang emas di multievent," ucap Okto. \

Pada Olimpiade Tokyo, PB ISSI berambisi bisa mengirimkan atlet dari tiga disiplin, yakni trek, jalan raya, dan BMX. Ketiganya dinilai memiliki peluang lolos kualifikasi menuju Olimpiade tahun depan. Pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lalu, Indonesia hanya mengirimkan satu wakil saja di nomor BMX, Tony Syarifudin.***



Share on Google Plus

- Silly

-.

0 Comments :

Post a Comment