Sutamidji: Sekarang Orang tidak Perang dengan Senjata, Tapi Perang dengan Teknologi - Tribun Pontianak

Sutamidji: Sekarang Orang tidak Perang dengan Senjata, Tapi Perang dengan Teknologi - Tribun Pontianak Rss Online Sutamidji: Sekarang Orang tidak Perang dengan Senjata, Tapi Perang dengan Teknologi - Tribun Pontianak, Teknologi,

Judul Postingan : Sutamidji: Sekarang Orang tidak Perang dengan Senjata, Tapi Perang dengan Teknologi - Tribun Pontianak
Share link ini: Sutamidji: Sekarang Orang tidak Perang dengan Senjata, Tapi Perang dengan Teknologi - Tribun Pontianak

BACA JUGA


Sutamidji: Sekarang Orang tidak Perang dengan Senjata, Tapi Perang dengan Teknologi - Tribun Pontianak

Sutarmidji : Sekarang Orang tidak Perang dengan Senjata, Tapi Perang dengan Teknologi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK -  Gubernur Kalbar, Sutarmadji mengungkapkan dalam era industri 4.0 seperti sekarang ini, kita tidak hanya dituntut harus cepat, tetapi juga harus siap. Untuk siap, maka kita  harus menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Kemudian disiapkan orang-orangnya, yang ketika dia masuk di wilayah perubahan yang mendasar dengan era industri 4.0, dia mampu mengikuti (perubahan),” kata Sutarmidji saat hadir sebagai pembicara dalam seminar dengan tema Pengembangan SDM dalam Revolusi 4.0, di Hotel Harris Gajahmada, Minggu (24/2/2019).

Hal itu agar, dalam mengimplementasikan persaingan itu tidak merubah karakter dasar. 

“Karena ketika karakter dasarnya berubah, ikut dalam buaian kemajuan revolusi 4.0 itu, ini bisa dimanfaatkan. Sekarang orang tidak perang dengan senjata, tapi perang dengan teknologi,” terang Sutarmidji.

Baca: Lakukan Uji Coba CFD Landak, Kasat Lantas: Pengalihan Arus Lalu Lintas Mulai Pukul 06.00- 09.00 WIB

Baca: Kalah dari Ajc Pc, Dinamika Target Bisa Masuk Final

Apalagi, Indonesia merupakan sebuah negara yang beragam, dengan lebih dari 100 etnis. 

“Indonesia negara yang sangat heterogen, ada 174 etnis, bayangkan yang punya 7 etnis saja seperti Afghanistan dia bergolak apalagi kita. Nah itu karakter dasarnya masyarakat Indonesia itu harus dipertahankan,” katanya. 

Mempertahankan karakter bangsa itulah yang menjadi tugas dari para psikolog, dimana  perencanaan satu program harusnya memperhatikan aspek psikologisnya, sehinggga hukum akan lebih maju. 

“Hukum itu ketika diciptakan dia harus memenuhi aspek psikologis, sosiologis dan aspek yuridis. Nah kenapa ada aspek psikologi karena dia akan berpengaruh pada jiwa orangnya,” tegas Sutarmidji. 



Share on Google Plus

- Silly

-.

0 Comments :

Post a Comment