Digempur Digital, Bisnis Radio dan Cetak MNC Amblas 44% Market - CNBC Indonesia

Digempur Digital, Bisnis Radio dan Cetak MNC Amblas 44% Market - CNBC Indonesia Rss Online Digempur Digital, Bisnis Radio dan Cetak MNC Amblas 44% Market - CNBC Indonesia, Bisnis,

Judul Postingan : Digempur Digital, Bisnis Radio dan Cetak MNC Amblas 44% Market - CNBC Indonesia
Share link ini: Digempur Digital, Bisnis Radio dan Cetak MNC Amblas 44% Market - CNBC Indonesia

BACA JUGA


Digempur Digital, Bisnis Radio dan Cetak MNC Amblas 44% Market - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bisnis media menghadapi tantangan berat sepanjang 2018. Perubahan lanskap media dari format cetak ke medium digital akhirnya turut berdampak pada bisnis media, termasuk kinerja emiten media milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).

Dalam laporan keuangan 2018 yang belum diaudit, pendapatan non-inti bisnis perusahaan yakni dari bisnis radio dan media cetak amblas 44% menjadi Rp 200 miliar. Padahal, di periode yang sama tahun 2017, pendapatan bisnis radio dan media cetak meraup Rp 360 miliar. Alhasil, pendapatan non-core bisnis ini memberikan kontribusi paling kecil terhadap bisnis MNCN.


"Ketika digitalisasi mulai mendapatkan daya tarik, perusahaan telah mampu mengatasi tren dan telah mengubah strateginya dalam bidang cetak dan radio. Cetak telah berkembang ke portal berita sindonews.com, okezone.com, dan iNews.id," kata Chairman MNC Group Hary Tanoe, dalam keterangan pers, Rabu (27/2/2019).

Adapun untuk radio, kata Hary, akan diubah menjadi aplikasi agregator streaming yang disebut "ROOV". Perusahaan berencana untuk meluncurkan aplikasi ini pada akhir triwulan kedua 2019.

Kendati demikian, secara umum, MNCN mencatat laba bersih (belum diaudit) tahun lalu naik 2% menjadi Rp 1,61 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 1,57 triliun. Kenaikan laba perusahaan ditopang peningkatan pendapatan yang naik 6% menjadi Rp 7,44 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 7,05 triliun.

Menariknya, pendapatan terbesar MNCN dari bisnis iklan ini naik mencapai 8% menjadi Rp 7,24 triliun dari sebelumnya Rp 6,73 triliun. Iklan digital bahkan melesat hingga 192% menjadi Rp 261 miliar dari hanya Rp 89 miliar. Jumlah iklan digital ini mewakili 3,6% dari total pendapatan, atau 43,9% dari pendapatan bersih perusahaan di tahun lalu.

Pendapatan iklan terjadi pada triwulan keempat 4/2018 yang naik 10% menjadi Rp 1,88 triliun dari Rp 1,71 triliun.

Pendapatan ini diatribusikan dari pendapatan grup (paket bundling dari beberapa siaran televisi FTA atau free to air), naik hingga 10 kali lipat dari Rp 15,5 miliar menjadi Rp 160,6 miliar, merefleksikan strategi dan sinergi yang baik di MNC Group. Sementara itu, pendapatan konten juga naik 4% menjadi Rp 1,52 triliun dari Rp 1,47 triliun. (tas)



Share on Google Plus

- Silly

-.

0 Comments :

Post a Comment