BERITA KESEHATAN - Bahaya Gorengan untuk Kesehatan hingga Risiko Kematian Dini,Berikut Penelitiannya - Tribun Medan

BERITA KESEHATAN - Bahaya Gorengan untuk Kesehatan hingga Risiko Kematian Dini,Berikut Penelitiannya - Tribun Medan Rss Online BERITA KESEHATAN - Bahaya Gorengan untuk Kesehatan hingga Risiko Kematian Dini,Berikut Penelitiannya - Tribun Medan, Kesehatan,

Judul Postingan : BERITA KESEHATAN - Bahaya Gorengan untuk Kesehatan hingga Risiko Kematian Dini,Berikut Penelitiannya - Tribun Medan
Share link ini: BERITA KESEHATAN - Bahaya Gorengan untuk Kesehatan hingga Risiko Kematian Dini,Berikut Penelitiannya - Tribun Medan

BACA JUGA


BERITA KESEHATAN - Bahaya Gorengan untuk Kesehatan hingga Risiko Kematian Dini,Berikut Penelitiannya - Tribun Medan

TRIBUN-MEDAN.COM - BERITA KESEHATAN - Bahaya Gorengan untuk Kesehatan hingga Risiko Kematian Dini,Berikut Penelitiannya

Jajangan gorengan banyak dijajakan di sekitar kita, dan mungkin Anda juga kerap mengonsumsinya.

Tapi tahukah Anda apa bahayanya?

Gorengan adalah salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Meski begitu, bukan rahasia lagi bahwa gorengan tidak baik untuk tubuh manusia.

Kini, sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ merinci bagaimana gorengan mempengaruhi kesehatan manusia.

Baca: Ultimatum Kapolda, Otak Pelaku Pembunuhan Inah Antimurti Menyerahkan Diri, Asri Ketakutan Jadi DPO

Baca: Ingat Briptu Norman Kamaru, Kabar Terbaru Usai Bangkrut, Namanya Masuk Daftar Orang Tercerdas

"Orang-orang tahu makan gorengan mungkin memiliki hasil kesehatan yang merugikan, tetapi ada sedikit bukti ilmiah untuk menunjukkan apa dampak buruk jangka panjang dari makan gorengan," ungkap Dr Wei Bao, asisten profesor epidemiologi dari University of Iowa dikutip dari Time, Kamis (23/1/2019).

"Secara umum, kami menemukan bahwa konsumsi gorengan dikaitkan dengan kematian secara keseluruhan," imbuh co-author penelitian ini.

Hasil ini didapatkan para peneliti melalui studi longitudinal selama 20 tahun. Mereka mengamati 107.000 perempuan yang lebih tua dari usia 50 hingga 79 tahun.

Para peserta diminta mengisi sebuah kuesioner terperinci tentang kebiasaan pola makan pada 1990-an. Kesehatan mereka terus diamati oleh peneliti hingga tahun 2017.

Dalam rentang waktu 27 tahun, lebih dari 31.500 peserta meninggal dunia.



Share on Google Plus

- Silly

-.

0 Comments :

Post a Comment