Judul Postingan : Radio Berperan Besar Terhadap Perubahan Sosial dan Teknologi, Yuk Pelajari Sejarahnya - Tribun Jabar
Share link ini: Radio Berperan Besar Terhadap Perubahan Sosial dan Teknologi, Yuk Pelajari Sejarahnya - Tribun Jabar
Radio Berperan Besar Terhadap Perubahan Sosial dan Teknologi, Yuk Pelajari Sejarahnya - Tribun Jabar

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pada 1917 konstruksi untuk pemancar radio gelombang long wave mulai dibangun di Malabar Bandung.
Setelah berbagai uji coba akhirnya pada Oktober 1922 komunikasi langsung Hindia Belanda dan Netherlands berhasil dilakukan.
Keberhasilan ini membuat berbagai pihak seperti industri perakitan radio dan siaran melihat Hindia Belanda menjadi pasar yang potensial.
Dalam rangka memperingari Hari Radio Sedunia 2019, Komunitas Radio Antik Bandung (KRAB) mengadakan Pameran Radio Antik di Museum Kota Bandung pada 14-21 Januari 2019.
Dalam pameran ini, pengunjung pameran akan diajak melihat perjalanan radio yang dituangkan lewat backdrop berisi tampilan infografis sejarah radio.
Kuratorial dan riset KRAB, P Prayudi Wibowo mengatakan bahwa perkembangan teknologi radio berhubungan secara langsung dengan kebutuhan pemerintah Hindia Belanda saat itu.
"Hal ini bisa kita simak dari sebuah artikel sejarah penyiaran yang di dalamnya menceritakan kehadiran siaran Ratu Wilhelmina pertama kali langsung dari Eindhoven ke pada rakyatnya di Hindia Belanda atas jasa eksperimentasi teknologi para teknisi Radio Philips, dengan station pemancar PHOHI (Philips Omroep Holland-Indië - Philips Broadcasting Organisation Netherlands Indies)," ujar Prayudi di Museum Kota Bandung, Jalan Aceh No 47, Kamis (14/2/2019).
• Ratu Tisha Klaim Sejumlah Pencapaiannya Sebagai Sekjen PSSI
• Pulang dari Trial di Klub Spanyol, Osvaldo Haay Sebut Kualitas Sepak Bola Indonesia Tak Kalah Saing
• Cara Beli dan Harga Tiket Arema FC Vs Persib Bandung, Paling Murah Rp 30 ribu
Sementara itu Philips telah bereksperimen dengan penyiaran ke timur dengan pemancar di Eindhoven.
Pada 11 Maret 1927, sinyal pertama diterima di Hindia Belanda. Pada tanggal 1 Juni 1927, Ratu Wilhelmina pertama kali berbicara melalui stasiun pemancar tersebut kepada rakyatnya di Hindia Belanda.
0 Comments :
Post a Comment