Market Internasional Ini Proyeksi Harga Minyak 2019 dari Bank-bank Terbesar Dunia 28 December 2018 16 - CNBC Indonesia

Market Internasional Ini Proyeksi Harga Minyak 2019 dari Bank-bank Terbesar Dunia 28 December 2018 16 - CNBC Indonesia Rss Online Market Internasional Ini Proyeksi Harga Minyak 2019 dari Bank-bank Terbesar Dunia 28 December 2018 16 - CNBC Indonesia, Dunia, Internasional,

Judul Postingan : Market Internasional Ini Proyeksi Harga Minyak 2019 dari Bank-bank Terbesar Dunia 28 December 2018 16 - CNBC Indonesia
Share link ini: Market Internasional Ini Proyeksi Harga Minyak 2019 dari Bank-bank Terbesar Dunia 28 December 2018 16 - CNBC Indonesia

BACA JUGA


Market Internasional Ini Proyeksi Harga Minyak 2019 dari Bank-bank Terbesar Dunia 28 December 2018 16 - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank-bank terbesar di dunia memperkirakan akan terjadi rebound harga minyak di tahun depan karena kekhawatiran resesi terbukti tidak tepat.

Harga minyak acuan dunia, Brent, akan berada di rata-rata US$70 per barel di 2019, hampir sepertiga lebih tinggi dibandingkan harga pada Kamis (27/12/2018), menurut survei analis minyak Bloomberg. Futures di London dan New York jatuh pada kuartal ini, dengan volatilitas yang melonjak pada minggu terakhir karena minyak mentah mengikuti pergerakan di pasar ekuitas.


Meskipun ada rencana dari OPEC dan sekutunya untuk membatasi produksi di tahun depan untuk mencegah kelebihan pasokan, nasib harga minyak semakin didorong oleh pergerakan aset keuangan dan kekhawatiran tentang ekonomi global. Namun, para analis memperkirakan pasar akan mengetat karena pertumbuhan tetap kuat, pemotongan pasokan OPEC masuk, dan kerugian yang tidak diinginkan di Venezuela dan Iran meningkat.

"Kami bahkan dapat melihat sesuatu yang mirip dengan pemulihan berbentuk V di tahun depan, pada dua kondisi yang sangat penting," kata Michael Cohen, kepala penelitian energi dan komoditas di Barclays New York, Bloomberg melaporkan dan dikutip dari The Straits Times, Jumat (28/12/18).


"Satu, bahwa pengurangan ekspor OPEC mengarah pada pengurangan cadangan. Dan dua, bahwa kita tidak melihat penurunan lebih lanjut dalam kondisi ekonomi makro."

Pelemahan pasar keuangan global yang terjadi baru-baru ini disebabkan oleh prospek ekonomi global yang semakin gelap di tengah perselisihan perdagangan yang berkepanjangan antara Amerika Serikat dan Cina, dan ketika Federal Reserve AS memulai pengetatan kebijakan moneter.

Sementara, kemunduran harga minyak yang terjadi telah membantu konsumen, dan telah menghancurkan saham perusahaan seperti Exxon Mobil Corp dan BP, serta perekonomian negara-negara produsen, seperti Arab Saudi.

Ini Proyeksi Harga Minyak 2019 dari Bank-bank Terbesar DuniaFoto: Infografis/Peringkat Teratas Negara Penghasil Minyak Dunia/Arie Pratama

Namun, sejauh ini, sebagian besar pengamat tidak melihat resesi yang sebenarnya menggigit pasar minyak di tahun depan.

Perkiraan median dari 24 analis minyak dalam sebuah survei Bloomberg memproyeksikan Brent yang diperdagangkan di London akan ada di rata-rata US$70 per barel pada 2019. Harga pada Kamis sekitar US$53,50 sedangkan rata-rata sejauh ini di 2018 sekitar US$72.

Perkiraan median untuk West Texas Intermediate adalah US$61,13. WTI diperdagangkan sekitar US$45,50 hari Kamis.

"Secara mendasar, kami percaya bahwa harga mendekati titik terendah," kata Michael Tran, ahli strategi komoditas di RBC Capital Markets LLC. "Pasokan dan permintaan global akan mencapai keseimbangan yang baik di tahun depan."

Dengan tidak adanya kemerosotan ekonomi yang parah, sebagian besar analis mengantisipasi bahwa konsumsi minyak dunia akan terus naik dengan laju yang sama dengan yang terlihat dalam beberapa tahun terakhir ini, didukung oleh negara-negara berkembang seperti China.


Dan meskipun masih ada keraguan bahwa OPEC akan memangkas produksi yang cukup dalam untuk mencegah surplus, survei menunjukkan, para analis yakin bahwa strategi kelompok ini pada akhirnya akan berhasil. OPEC akan mulai menerapkan pembatasan bulan depan dan Arab Saudi telah berjanji untuk memangkas produksi, bahkan lebih dari yang disetujui secara resmi.

Beberapa mengantisipasi adanya reli yang kuat. Perkiraan paling bullish dalam survei adalah analis dari Morgan Stanley dan Standard Chartered yang memproyeksikan bahwa Brent akan dihargai rata-rata US$78 per barel. (prm)



Share on Google Plus

- Silly

-.

0 Comments :

Post a Comment